KROMOSOM MANusia
Sebenarnya
sejak dahulu kala orang mengetahui bahwa kebanyakan anak itu mirip dengan orang
tuanya , baik wajahnya , tingkah lakunya , maupun kesukaannya. Orang Belanda
mengenal pepatah yang sangat terkenal " De apple valt niet ver van de boom
''(artinya : Buah apel jatuh tidah jauh dari pohonnya ). Orang yang berbahasa
Inggris pun mengenal pepatah semacam itu , yaitu "Like father like
soon". Bangsa kitapun tak ketinggalan dengan pepatah serupa yang berbunyi
" Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga ''.
Namun demikian
kita masih sering mendengar ucapan atau anggapan yang keliru, seolah-olah sifat
seseorang itu ada hubungannya dengan keturunan. Misalnya seorang ayah yang
pekerjaannya sehari-hari menempa besi sehingga lengannya berotot kuat tentu
akan mempunyai anak laki-laki yang berotot kuat pula seperti ayahnya. Seorang
anak yang terlibat pada pencurian atau perampokkan tidak perlu diherankan,
karena ayahnya pun terkenal sebagai pencuri atau perampok. Masih banyak contoh
lainnya lagi.
Genetika (ilmu
keturunan) tergolong dalam ilmu Hayat yang mempelajari turun-temurunnya
sifat-sifat induk atau orang tua kepada keturunannya. Sejak ditemukannya hukum
keturunan pada permulaan abad ke-20 sampai sekarang Genetika mengalami kemajuan
pesat sekali. Bahkan kini Genetika tidak mungkin berdiri sendiri melainkan
harus bekerjasama dengan ilmu pengetahuan lainnya. Di negara-negara yang telah
maju dirasakan bahwa genetika sudah mencakup bidang yang terlalu luas, sehingga
timbul berbagai cabang Genetika seperti Sitogenetika (Genetika Sel), Genetika
Manusia, Genetika Mikrobia, Genetika Molekuler, Genetika Biokimia, Genetika
Fisiologi, Genetika Farmasi, Genetika Populasi, Genetika Kuantitatip, Genetika
Tumbuhan, Genetika Hewan, Genetika Konseling dan Eugenetika ( yang membicarakan
usaha-usaha untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada manusia).
Genetika
merupakan ilmu pengetahuan dasar dalam usaha menyediakan bibit tanaman dan
ternak unggul dibidang Pertanian dan Peternakan. Dibidang Kedokteran, Genetika
mempunyai lingkup yang sangat luas, bersifat akademis dan praktis, antara lain
membahas tentang peranan kromosom, pewarisan sifat-sifat genetik dan
sifat-sifat antropologik, terjadinya cacat badan dan mental yang dissebabkan
oleh kelainan kromosom, timbulnya penyakit karena kesalahan metabolisme bawaan,
berbagai variasi respons terhadap obat-obatan, tranplantasi, penyakit autoimun
dan golongan darah, aspek keturunan pada kanker. Disamping itu Genetika di
bidang Kedokteran juga menyangkut beberapa aspek keluarga, antara lain
diagnosis kelainan genetik pada bayi sebelum lahir, penyuluhan tentang
kemungkinan resiko mendapatkan anak dengan kelainan genetik sehingga erat
hubungannya dengan progran Keluarga Berencana, identifikasi bayi tertukar dan
adopsi anak.
Memang diakui
bahwa penelitian genetik pada manusia sangat sulit dijalankan, namun sangat
penting. Kesulitan itu biasanya disebabkan karena seseorang seringkali tidak
mau diketahui apakah dalam keluarganya terdapat anggota yang menderita
penyakit/cacat/kelainan genetik, peneliti tidak mungkin memaksakan perkawinan
untuk kepentingannya, suami istri masa kini umumnya sudah mengikuti KB sehingga
anaknya sedikit sehingga sifat keturunan yang dibutuhkan untuk penelitian belum
tahu tampak, umur manusia terlalu panjang sehingga peneliti mungkin sudah
meninggal dunia sebelum data lengkap terkumpul dan jumlah kromosom manusia
sebanyak 46 buah itu terlalu sukar untuk diamati dan dihitung. Meskipun
demikian dengan teknik dan alat-alat modern, banyak kemajuan dibidang Genetika
Manusia kini dapat dicapai.
PENGERTIAN KROMOSOM
Kromosom
pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm
von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Sedangkan
Prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran deduksi
dari Gregor Mendel
pada tahun 1865 yang banyak diabaikan orang hingga tahun 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan
kesamaan antara perilaku kromosom saat meiosis
dengan hukum Mendel dan menarik
kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Hasil penelitian
keduanya dikenal sebagai teori Sutton-Boveri atau hipotesis
Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan
para pakar kala itu
Kromosom (bahasa Yunani:
chroma, warna; dan soma, badan) merupakan struktur di dalam sel
berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul
DNA dan berbagai protein
terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme,
seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa
deret, dan termasuk gen
unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis
petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet). Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis
petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet). Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
MORFOLOGI
KROMOSOM
1. Ukuran dan bentuk kromosom
Kromosom akan lebih mudah dapat dilihat apabila
digunakan teknik pewarnaan yang khusus selama nukleus membelah. Ini disebabkan
karena pada saat itu kromosom mengadakan kontraksi sehingga menjadi lebih
tebal, lagipula dapat menghisap zat warna lebih baik daripada kromosom yanng
terdapat di dalam inti istirahat. Ukuran kromosom bervariasi dari satu soesies
ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50 Mikro, diameternya
antara 0,2-20 Mikro.
Pada umumya makluk hidup dengan jumlah kromosom
sedikit memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar dari kepunyaan makluk
dengan jumlah kromosom lebih banyak. Kromosom yang terdapat di dalam sebuah sel
tidak pernah sama ukurannya. Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit
dan tampak lebih terang, disebut Sentromer, yang membagi kromosom menjadi dua
lengan. Jika kromosom digambar sebagai sebuah garis, maka sentromer biasanya
digambarkan sebagai bulatan. Berdasarkan letak sentromernya dapat dibedakan
beberapa bentuk kromosom, yaitu:
Metasentris, apabila sentromer terletak
median (kira-kira di tengah kromosom), sehingga kromosom terbagi jadi dua
lengan sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf V.
Submetasentris, apabila sentromer
terletak terletak sub median (kearah salah satu ujung kromosom), sehingga
kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang dan mempunyai bentuk
seperti huruf
Akrosentris, apabila sentromer terletak
subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga kromosom tidak membengkok
malainkan tetap lurus seperti batang. Satu lengan kromosom sangat pendek,
sedangkan lengan lainnya sangat panjang.
Telosentris, apabila sentromer terletak
di ujung kromosom, sehingga kromosom hanya terdiri dari sebuah lengan saja dan
berbentuk lurus seperti batang. Kromosom manusia tidak ada yang telosentris.
2. Tipe kromosom
Menjelang abad
ke 20 banyak penyelidik telah mencoba untuk mengetahui jumlah kromosom yang
terdapat di dalam inti sel tubuh manusia, akan tetapi usaha mereka selalu
menghasilkan data yng berbeda-beda, karena teknik pemeriksaan kromosom masih
selalu sederhana. Dalam tahun 1912 Winiwater menyatakan bahwa di dalam sel
tubuh manusia terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920 Painter
menegaskan penemuannya bahwa manusia memiliki 48 kromosom. Ketentuan ini
mendapat kepercayaan sampai lebih dari 30 tahun lamanya. Akhirnya Tjio dan
Levab dalam 1959 berhasil membuktikan dengan menggunakan teknik pemeriksaan
kromosom yang lebih sempurna, bahwa inti sel tubuh manusia itu mengandung 46
kromosom.
Seperti halnya
dengan kromosom dari individi eukaryotik ( ialah individu yang memiliki nukleus
sejati), kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe, yaitu:
v Autosom,
ialah kromosom yang tiada hubungannya dengan penentuan jeis kelamin. Dari 46
kromosom didalam inti sel tubuh manusia, mka yang 44 buah ( atau 22 pasang)
merupakan autosom.
v Seks
kromosom, ialah sepasang kromosom yang menentukann jenis kelamin. Seks kromosom
dibedakan atas dua macam, yaitu kromosom - X dan kromosom – Y. Seks kromosom
ditemukan oleh seorang ahli sel berkebangsaan Jerman bernama H. Hengking dalam
tahun 1891.
Pada manusia
(dan kebanyakan Mamalia) baik yang perempuan (betina) maupun yang laki-laki
(jantan) mempunyai sepasang kromosom kelamin. Seorang perempuan normal
mempunyai sepasang kromosom – X. Sedangkan laki-laki normal mempunyai sebuah
kromosom – X dan sebuah kromosom – Y. Berhubung dengan itu formula kromosom
untuk:
·
Perempuan normal = 46,XX
·
Laki-laki normal = 46, XY
Sel telur (ovum) yang dimiliki
seorang perempuan normal adalah haploid dan mengandung 22 autosom + sebuah
kromosom – X. Sebaliknya, seorang laki-laki normal membentuk 2 macam
spermatozoa, yaitu spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom – X
(disebut ginospermium) dan spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom – Y
(disebut androspermium). Jadi secara teoritis, lahirnya anak perempuan dan anak
laki-laki dalam keadaan normal mempunyai peluang sama besar, yaitu
masing-masing 50%.
Pada makhluk
tingkat tinggi, sel somatis (sel tubuh) mengandung satu stel kromosom yang
diterimanya dari kedua induk atau orang tua. Sepasang kromosom yang serupa itu
dinamakan kromosom homolog, yaitu kromosom yang memiliki
panjang dan posisi sentromer yang sama. Karena itu, sel somatis dikatakan
bersifat diploid (2n). Sel kelamin (gamet) hanya mengandung
setengah dari jumlah kromosom yang terdapat di dalam sel somatis, karena itu
gamet dikatakan bersifat haploid (n). Satu set kromosom
haploid dari suatu spesies dinamakan genom. Istilah ini juga
digunakan untuk merujuk DNA secara keseluruhan di dalam sel, yang disebut
sebagai genom DNA. Jumlah kromosom yang dimiliki berbagai
macam makhluk hidup tidak sama dan pada umumnya dalam keadaan normal tidak
berubah.
JUMLAH
KROMOSOM
Setiap species
mmemiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah kromosom yang
sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species tersebut
memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan
pinus memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang
jauh berbeda. Demikian pula pada kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki 32
kromosom. Apalagi antara bawang merah dengan planaria ( cacing pipih ) yang
sama-sama mempunyai 16 kromosom.
Dibawah ini ada
perbandingan dari jumlah kromosom beberapa makhluk hidup :
No
|
Nama species
|
Jumlah Kromosom
|
Jumlah Pasang
|
1
|
Manusia
|
46
|
23
|
2
|
Binatang selop
|
30
|
15
|
3
|
Hydra
|
32
|
16
|
4
|
Cacing Bulat
|
24
|
12
|
5
|
Bekicot
|
54
|
27
|
6
|
Ulat sutera
|
56
|
28
|
7
|
Lalat rumah
|
12
|
6
|
8
|
Lalat buah
|
8
|
4
|
9
|
Belalang
|
24
|
12
|
10
|
Lebah madu
|
32
|
16
|
11
|
Nyamuk
|
6
|
3
|
12
|
Ikan mas
|
100
|
50
|
13
|
Katak
|
26
|
13
|
14
|
Ayam
|
78
|
39
|
15
|
Merpati
|
80
|
40
|
16
|
Itik
|
80
|
40
|
17
|
Tikus
|
42
|
21
|
18
|
Marmot
|
64
|
32
|
19
|
Kelinci
|
44
|
22
|
20
|
Anjing
|
78
|
39
|
21
|
Kucing
|
38
|
19
|
22
|
Kuda
|
64
|
32
|
23
|
Keledai
|
62
|
31
|
24
|
Babi
|
40
|
20
|
25
|
Domba
|
54
|
27
|
26
|
Kambing
|
60
|
30
|
27
|
Sapi
|
60
|
30
|
28
|
Kera rhesus
|
42
|
21
|
29
|
Gorilla
|
48
|
24
|
30
|
Simpanse
|
48
|
24
|
CARA PEMERIKSAAN KROMOSOM DAN PEMBUATAN
KARYOTIPE
Untuk
mempelajari kromosom manusia telah digunakan bermacam-macam jaringan, tetapi
yang paling umum digunakan adalah kulit, sumsum tulang atau daerah
perifer.Penemuan penting dan sangat populer saat ini aadalah dengan pembuatan
kultur jaringan. Mula-mula mengambil 5 cc darah vena. Sel-sel darah dipisahkan,
kemudian dibubuhkan pada medium kultur yang mengandung zat phytohaemagglutinin
(PHA).Zat ini didapat dari ekstrak biji kacang merah (phaseolus vulgaris) dan
mempunyai fungsi sangat penting, yaitu:
1.
Menyebabkan sel-sel darah merah
menggumpal sehingga mudah memisahkannya dari sel-sel darah putih.
2.
Memacu sel-sel darah putih untuk
membelah.
Kemudian sel
sel lekosit dipelihara dalam keadaan steril pada temperatur 37*C untuk
kira-kira 3 hari. Dalam waktu sel-sel membelah dan kemudian dibubuhkan zat
kolkhisin sedikit. Kolkhisin adalah suatu alkaloida yang didapatkan dari umbi
tanaman Colchicum autmnale, yang mempunyai penngaruh unik, yaitu meniadakan
pembentukan gelendong inti dan menghentikan pembelahan mitosis pada stadium
metafase, ialah pada saatnnya kromosom mengalami kontraksi maksimal dan nampak
paling jelas. Kira-kira satu jam kemudian, ditambahkan larutan hipotonik salin,
sehingga sel-sel membesar dan kromosom-kromosom menyebar letaknya. Akibatnya
kromosom-kromosom dapat dihitung dan dapat dibedakan satu dengan lainnya.
Langkah
berikutnya adalah memotret kromosom-kromosom yang letaknya sudah tersebar itu
dengan sebuah kamera yang dipasang pada mikroskop. Kemudian tiap-tiap kromosom
pada foto itu digunting, diatur dalam pasangan-pasangan mulai dari yang paling
besar ke yang paling kecil, sehingga didaptkan 22 pasang autosom dan sepasang
kromosom kelamin. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang,
jumlah serta bentuk kromosom dari sel somatis suatu individu dinamakan
karyotipe. Oleh karena seringkali amat sulit untuk membedakan masing-masing
kromosom, maka banyak ahli yang tidak suka menggunakan nomor urut 1-22 untuk
autosom, melainkan mengelompokkannya menjadi kelompok A – G berdasarkan ukuran
kromosom serta letak dari sentromer. Klasifikasi dan pemberian nomor kromosom
manusia diputuskan oleh Konperensi Genetika di Universitas Colorado Denver, USA
dalam bulan april 1960.
STRUKTUR
KROMOSOM
1. Bagian – bagian dari kromosom
Secara umum
bagian – bagian dari kromosom adalah sebagai berikut:
a. Kromonema
Didalam kromosom terdapat pita bentuk spiral yang
oleh Vejdovsky (1912) diberi nama kromonema (jamak: kromonemata). Kromatid
adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih
melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid
adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat
tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap
interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan
kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur
yang sama.
b. Kromomer
Kromonema mempunyai penebalan-penebalan di beberapa
tempat, yang disebut kromomer. Beberapa ahli sel menganggap kromomer ini
sebagai bahan nukleoprotein yang mengendap.
c. Sentromer
Bentuk dari kromosom ditentukan oleh letak
sentromer. Didalam sentromer terdapat granula kecil yang dinamakan sferul.
d. Lekukan
kedua
Lekukan ke dua dapat mempunyai peranan penting,
yaitu menjadi tempat terbentuknya nucleolus (inti nya inti sel) dan karena itu
disebut juga pengatur nukleolus.
e. Telomer
bagian daari ujjung-ujung kromosom yang
menghalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan kromosom lainnya.
f. Satelit
Ialah bagian yang merupakan tambahan pada ujung
kromosom. Tidak semua kromosom memiliki satelit., Kromosom yang memiliki
satelit dinamakan satelit kromosom.
Bahan yang
menyusun kromosom adalah kromatin. Bagian dari kromosom yang tidak padat dan
membawa gen-gen disebut eukromatin, sedangkan bagian lainnya yang tetap padat
disebut heterokromatin.
Dengan
pembesaran yang kuat lengan kromosom memperlihatkan bahwa kromomer tampak seperti
manik-manik yang berjajar rapat. Kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang
mengendap. Protein penyusun kromosom ada dua macam yaitu protein histon yang
bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Protein histon dan
nonhiston ini berfungsi untuk menggu lung benang kromosom menjadi padat dan
berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA menjadi RNA
2. Teknik "Banding" (teknik
pembentukan jalur)
Dalam tahun 1970
Casperon dkk. Di Stockholm berhasil menciptakan teknnik baru yang amat berguna dalam
pemeriksaa kromosom. Dikenal 3 macam teknik pemberian warna yang berbeda-beda,
ialah:
a. Metode
Q
Digunakan zat warna tertentu, yaitu quinacrine
mustard, kemidian kromosom diperiksa dengan mikroskop ultraviolet. Beberapa
daerah dari kromosom akan tampak terang, sedangkan daerah lainnya tampak gelap.
Jadi krpmosom kelihatan seperti tersusun dari jalur-jalur ("band")
melintang; jalur terang berseling dengan jalur gelap. Jalur-jalur tersebut
dinamakan jalur Q. Jalur terang merupakan daerah heterokromatis, sedang jalur
gelap adalah daerah eukromatis. Oleh karena tiap kromosom memiliki distribusi
jalur yang berbeda-beda, maka klasifikasi kromosom menjadi lebih mudah
dilakukan. Selain itu maka kromosom abnormal akan lebih mudah dikenal.
b. Metode
G
Digunakan zat warna Giemsa pada Ph 9 dan tidak
menggunakan sinar ultraviolet. Jalur-jalur yang tampak melintang pada kromosom
dinamakan jalur G.
c. Metode
R
Asal dari kata "reverse", dilakukan
denaturasi sel-sel sebelum pemberian warna. Hasil yang didapatkan merupakan
kebalikan daripada kedua metode tersebut dimuka. Daerah yang tersusun atas
eukromatin tampak terang, sedangkan daerah heterokromatin tampak gelap. Jalur-
jalur yang diperoleh pada metode ini disebut Jalur R.
Dari metode-metode tersebut
diatas yang paling banyak digunakan ialah metode Q dan G. Dengan ditemukannya
teknik "banding" ini maka Konperensi Genetika Internasional di Paris
dalam tahun 1971 telah memperkenalkan karyotipe manusia dalam bentuk baru.
KELAINAN PADA KROMOSOM
Penyimpangan kromosom gangguan dalam isi kromosom sel
normal, dan merupakan penyebab utama kondisi genetik pada manusia, seperti
sindrom Down. Beberapa kelainan kromosom tidak menyebabkan penyakit pada
operator, seperti translokasi, inversi kromosom atau, meskipun mereka dapat
menyebabkan kesempatan yang lebih tinggi melahirkan anak dengan kelainan
kromosom. Jumlah abnormal kromosom atau set kromosom, aneuploidi, bisa
mematikan atau menimbulkan gangguan genetik. Konseling genetik ditawarkan untuk
keluarga yang mungkin membawa penataan ulang kromosom.
Keuntungan atau kerugian DNA dari kromosom dapat menyebabkan
berbagai gangguan genetik. Contoh manusia termasuk:
- Cri
du chat, yang disebabkan oleh penghapusan bagian dari lengan pendek
kromosom 5. "Cri du chat" berarti "teriakan kucing"
dalam bahasa Prancis, dan kondisi itu dinamakan demikian karena membuat
bayi yang terkena menangis bernada tinggi yang terdengar seperti kucing.
Individu yang terkena memiliki lebar set mata, kepala kecil dan rahang,
dan moderat sangat terbelakang mental dan sangat pendek.
- Wolf-Hirschhorn
syndrome, yang disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek
kromosom 4. Hal ini ditandai dengan retardasi pertumbuhan berat dan berat
untuk keterbelakangan mental yang mendalam.
- Sindrom
Down, biasanya disebabkan oleh tambahan salinan kromosom 21 (trisomi 21).
Karakteristik meliputi tonus otot menurun, gempal membangun, tengkorak
asimetris, mata miring dan ringan sampai sedang keterbelakangan mental.
- Sindrom
Edwards, yang merupakan kedua paling umum trisomi, sindrom Down adalah
yang paling umum. Ini adalah trisomi kromosom 18. Gejala termasuk
keterbelakangan mental dan motorik dan anomali kongenital menyebabkan
berbagai masalah kesehatan yang serius. Sembilan puluh persen mati pada
masa bayi, namun, mereka yang hidup melewati ulang tahun pertama mereka
biasanya cukup sehat setelahnya. Mereka memiliki karakteristik tangan
mengepal dan jari tumpang tindih.
- Sindrom
Patau, juga disebut D-Sindrom atau trisomi-13. Gejala yang agak mirip
dengan trisomi-18, tetapi mereka tidak memiliki bentuk tangan yang khas.
- Idic15,
singkatan untuk Isodicentric 15 pada kromosom 15, juga disebut nama
berikut karena berbagai riset, tetapi mereka semua berarti sama; IDIC
(15), dupliction Inverted 15, Marker ekstra, GKG Inv 15, parsial tetrasomy
15
- Jacobsen
sindrom, juga disebut gangguan penghapusan terminal 11q. Ini adalah
gangguan yang sangat langka. Mereka yang terkena dampak memiliki
kecerdasan normal atau retardasi mental ringan, dengan miskin keterampilan
bahasa ekspresif. Kebanyakan memiliki kelainan perdarahan yang disebut
sindrom Trousseau Paris.
- Sindrom
Klinefelter (XXY). Pria dengan sindrom Klinefelter biasanya steril, dan
cenderung memiliki lengan yang lebih panjang dan kaki dan lebih tinggi
dari rekan-rekan mereka. Anak laki-laki dengan sindrom sering pemalu dan
pendiam, dan memiliki insiden yang lebih tinggi keterlambatan bicara dan
disleksia. Selama pubertas, tanpa pengobatan testosteron, beberapa dari
mereka dapat berkembang gynecomastia.
- Sindrom
Turner (X bukan XX atau XY). Dalam sindrom Turner, karakteristik seksual
perempuan hadir tapi terbelakang. Orang dengan sindrom Turner sering
memiliki perawakan pendek, garis rambut rendah, fitur mata normal dan
perkembangan tulang dan "menyerah-dalam" penampilan untuk dada.
- XYY
sindrom. XYY anak laki-laki biasanya lebih tinggi dari saudara mereka.
Seperti anak laki-laki XXY dan perempuan XXX, mereka agak lebih cenderung
memiliki kesulitan belajar.
- Triple-sindrom
X (XXX). Gadis XXX cenderung tinggi dan kurus. Mereka memiliki insiden
yang lebih tinggi disleksia.
- Kecil
penanda kromosom supernumerary. Ini berarti ada kromosom, ekstra yang
abnormal. Fitur tergantung pada asal bahan genetik tambahan. Cat-eye
syndrome dan sindrom kromosom 15 isodicentric (atau Idic15) keduanya
disebabkan oleh kromosom penanda supernumerary, seperti Pallister-Killian
sindrom.
Mutasi
kromosom menghasilkan perubahan di seluruh kromosom (lebih dari satu gen) atau
dalam jumlah kromosom ini.
·
Penghapusan
- hilangnya bagian kromosom
·
Duplikasi
- salinan tambahan dari bagian dari suatu kromosom
·
Pembalikan
- membalikkan arah bagian dari kromosom
·
Translokasi
- bagian dari kromosom terlepas dan menempel pada kromosom lain
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Kromosom
tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik, oleh karena itu
kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer
pada tahun 1888, sedang Morgan dalam tahun 1933 menemukan
fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik. DNA merupakan
persenyawaan kimia pembawa materi genetik. Di dalam kromosom terdapat 35% DNA
dari keseluruhan kromosom. DNA merupakan molekul hidup dan dapat mengadakan
replikasi (menggandakan diri). Karena mengandung molekul DNA, kromosom pun
dapat menggandakan diri. Selain itu, DNA merupakan tempat penyimpanan informasi
genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom dikatakan sebagai
benang pembawa sifat, karena sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan
di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar