TUGAS
PSIKOLOGI
MANAJEMEN STRES
Teknik
Pernapasan Dalam dan Relaksasi Progresif
OLEH
:
NAMA :
I PUTU ROBBY SAPUTRA
NIM : P07120011005
TINGKAT : 1.1
POLTEKKES
KEMENKES DENPASAR
JURUSAN
KEPERAWATAN
2011/2012
Manajemen Stres
v PENGERTIAN
MANAJEMEN STRES
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan
diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi
tuntutan yang berlebihan. Tujuan dari manajemen stres
itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi
lebih baik.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam Manajemen Stres :
1.
Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat (makanan seimbang) secara disiplin (konstan makan pada jam yang
sama). Tambahkan dengan asupan multivitamin dan mineral yang cukup.
2.
Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan dan kesedihan karena tidur memberikan kesempatan otak
untuk rilex.
3.
Lakukan Olah Raga teratur. Gerak tubuh akan merangsang keluarnya zat
”endorphine” yaitu zat yang dapat membuat tubuh merasa nyaman selain zat
tersebut juga dikenal sebagai anti rasa sakit pada tubuh. Itulah sebabnya
mereka yang berolah raga teratur umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4.
Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negative pasti berasal
dari pikiran negative. Sebaliknya tindakan positive pasti berasal dari pikiran positive.
Tidak
ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berpikiran negative pada diri
sendiri maupun kepada orang lain.
5.
Lakukan hobby (atau hal-hal menyenangkan yang positif menurut kita) karena
hobby dapat membuat kita rilex dan melupakan sejenak rutinitas atau masalah
yang ada misalnya olah raga, mendengarkan musik, masak, jahit, menyanyi,
ataupun bermain game.
6.
Jangan terpaku pada ”rutinitas”, berani berubah, tidak malu dan ragu. Hal
sederhana yang dapat dilakukan adalah mulai dari menata ulang meja kerja, ruang
tidur, rumah, menempuh route yang berbeda ke kantor, sekali waktu makan
siang/malam di mall sekaligus cuci mata, creambath di salon, pijat reflexi,
berendam di air hangat dll yang
merupakan salah satu cara untuk memperlancar aliran darah dan meredakan
ketegangan. Selain itu bila ada rejeki lebih kita perlu juga melakukan penggantian
barang-barang lama kita misalnya mengganti hp dengan model baru, ganti model
rambut, dll (secara psikologi hal ini membawa semangat baru)
7.
Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung /
bernyanyi dan bersosialisasi dengan teman / lingkungan (perlu teman
curhat, tidak memendam masalah sendiri). Kegiatan semacam ini dapat merangsang
endorphine dan serotonin dalam tubuh sehingga otak lebih tenang.
8.
Yang terakhir tetapi merupakan hal terpenting adalah beribadah dan berdoa
kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat baik kepada semua
orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik yang berhasil maupun
yang tidak berhasil, mensyukuri rejeki dll.
Teknik Pernapasan Dalam
v Pengertian
Teknik Pernapasan Dalam
Teknik pernapasan dalam merupakan
teknik dasar dari perkembangan teknik relaksasi lainnya. Dasar konsep teknik
pernapasan dalam adalah semakin banyak paru terpenuhi oleh oksigen maka semakin
turun derajat ketegangan. Teknik relaksasi pernapasan bermanfaat karna efektif
mereduksi kecemasan (misal karena operasi), depresi, iritabilitas (sensitif,
cepat tersinggung ) ketegangan, kelelahan.
Teknik relaksasi dengan
latihan nafas dalam sangat mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
dibutuhkan hanya posisi paling nyaman (bisa duduk, berbaring, berdiri) taruh
satu tangan diatas perut yang lainya diatas dada kemudian ambil nafas sampai
terasa memenuhi seluruh kapasitas paru, tahan nafas sesaat keluarkan perlahan
melalui bibir seperti anda mau bersiul agar aliran udarah terkontrol, rasakan
perubahan kontur abdomen sewaktu dikosongkan, ulangi siklus inspirasi-ekspirasi
sambil terus fokuskan seluruh kesadaran pada suara nafas, jalani latihan ini
selama 5 sampai 10 menit.
v Peran
Pernafasan Dalam
ü Meningkatkan jumlah oksigen yang
tersedia di otak.
ü Membuat tubuh rileks dan membersihkan
pikiran dari ketegangan.
ü Menetapkan siklus berirama yang
membawa harmoni otak pada kondisi gelombang alpha 8 - 12 cps (siklus per detik).
ü Memperlambat
denyut jantung
ü Mengatur
tekanan darah,
ü Menghilangkan
ketegangan otot dan
ü Mengembalikan
keseimbangan mental dan emosional batin.
ü Membersihkan
tubuh dan membuat berolahraga lebih efektif.
v Teknik
Pernapasan Dalam
1. Walaupun
latihan ini dapat dilakukan dalam berbagai sikap, direkomendasikan sikap
berikut : rebahkan diri di atas permadani atau tikar di lantai. Tekuk kedua
lutut dan direnggangkan kaki anda lebih kurang 8 inci, dengan jari mengarah
sedikit keluar. Pastikan bahwa tulang anda lurus.
2. Amati
tubuh anda yang tegang.
3. Letakkan
satu tangan di atas perut dan satu tangan di atas dada.
4. Tarik
napas pelan-pelan dan dalam melalui hidung masuk ke dalam perut mendorong
dengan tangan anda sekuat-kuatnya selama anda merasa nyaman. Dada anda harus
sedikit bergerak dan bersamaan dengan pergerakan perut.
5. Jika
anda merasa mudah dengan langkah ke-4, tersenyum sedikit, tarik napas melalui
hidung dan hembuskan melalui mulut, ciptakan ketenangan, relaks, desingkan
udara seperti angin seraya meniupkan udara dengan lembut ke luar. Mulut, hidung
dan rahang anda akan relaks. Ambil napas panjang , pelan , dalam yang
membesarkan dan mengecilkan perut. Fokuskan pada bunyi dari pernapasan sambil
anda semakin relaks.
6. Lanjutkan
napas dalam selama lima atau sepuluh menit setiap kali, satu atau dua kali
sehari, selama dua minggu , kemudian , jika anda suka , perpanjang waktunya
sampai 20 menit.
7. Pada
akhir setiap kali pernafasan dalam gunakan waktu sejenak untuk sekali lagi
mengamati tubuh anda yang tegang. Bandingkan ketegangan yang anda rasakan pada
akhir latihan dengan yang anda alami pada awal latihan.
8. Bila
anda telah terbiasa dengan pernapasan perut, lakukan setiap saat anda
menginginkannya sepanjang hari saat anda duduk atau berdiri. Konsentrasikan
pada gerakan perut ke atas dan ke bawah, udara ke luar masuk paru-paru anda,
dan perasaan relaks yang dihasilkan dengan napas dalam.
9. Bila
anda telah belajar merilekskan diri dengan menggunakan napas dalam, lakukanlah
setiap kali anda merasa tegang.
Relaksasi Progresif
v Pengertian
Relaksasi Progresif
Relaksasi
progresif adalah teknik untuk mengurangi kecemasan dengan bergantian antara tegang dan santai pada otot-otot yang mendalam. Relaksasi progresif ini dikembangkan dan
diterbitkan oleh Edmond Jacobson (dokter dari Chicago),
menerbitkan buku Progresive Relaxtion (relaksasi progresif) pada tahun 1929. Di
dalam buku ini dijelaskan teknik relaksasi otot dalam, yang tidak memerlukan
imajinasi, ketekunan, atau sugesti, namun lebih memerlukan suatu keyakinan
bahwa tubuh berespons pada ansietas yang merangsang pikiran dan kejadian dengan
ketegangan otot.
Relaksasi
progresif akan menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, juga mengurangi
keringat dan frekuensi pernapasan. Teknik ini telah efektif dalam pengobatan ketegangan otot, kecemasan,
insomnia, depresi, kelelahan, iritasi usus, kejang otot, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi, fobia ringan, dan gagap. Dr Jacobson sendiri pernah berkata, "Pikiran yang cemas tidak
bisa eksis dalam tubuh santai."
Relaksasi progresif di Indonesia sendiri diperkenalkan oleh
Prof. Dr. Soesmalijah Soewondo setelah mempelajarinya di Belanda, mengembangkan
relaksasi progresif untuk dapat digunakan di Indonesia, khususnya dalam
manajemen stres.
Kebanyakan orang tidak mengetahui
otot mana yang mengalami ketegangan kronis. Relaksasi progresif memberikan cara
mengidentifikasi otot dan kumpulan otot tertentu serta membedakan antara
perasan tegang dan relaksasi dalam, yang meliputi empat kelompok otot utama,
yaitu:
Ø
Tangan, lengan bawah, dan otot biseps.
Ø
Kepala, muka, tenggorokan dan bahu,
bibir, lidah, dan leher. Sedapat mungkin perhatian dicurahkan pada kepala,
karena pandangan emosional, otot yang paling penting dalam tubuh beradadi
sekitas area kepala
Ø
Dada, lambung, dan punggung bagiian
bawah.
Ø
Paha, pantat, betis, dan kaki.
Manfaat jangka panjang dari latihan teratur relaksasi otot progresif
meliputi:
Ø Penurunan kecemasan umum
Ø Penurunan dalam kecemasan antisipatif terkait dengan fobia
Ø Pengurangan frekuensi dan durasi serangan panik
Ø Peningkatan kemampuan untuk menghadapi situasi fobia melalui
paparan dinilai
Ø Peningkatan konsentrasi
Ø Peningkatan rasa kontrol atas suasana hati
Ø Peningkatan harga diri
Ø Peningkatan spontanitas dan kreativitas
Ø Hasil
yang memuaskan didapatkan dalam program terapi terhadap ketegangan otot,
ansietas, insomnia, depresi, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan punggung ,
tekanan darah tinggi , fobi ringan, dan gagap.
v Prosedur Relaksasi Progresif
Relaksasi progresif dapat
dipraktekkan sambil berbaring terlentang atau duduk di kursi dengan kepala
disandarkan. Setiap otot atau kelompok
otot yang tegang selama lima detik dan kemudian rileks selama dua puluh
detik. Prosedur ini diulang setidaknya sekali. Pada awalnya hanya
relaksasi parsial dapat terjadi, tapi setelah latihan seluruh tubuh dapat
bersantai dalam beberapa menit. (Perhatian:. Jangan tegang leher,
punggung, kaki, dan kaki. Tegang ini dapat mengakibatkan kram otot.).
Periode
waktu yang diperlukan agar mahir dalam melakukan relaksasi progresif adalah
sekitar satu sampai dua minggi, dua kali 15 menit perhari.
v
Langkah-langkah melakukan Relaksasi Progresif
1.
Luruskan
kedua-dua belah kaki. Rapatkan tangan di sisi badan. Tutup mata dan kosongkan
fikiran selama kira-kira 2 menit. Sambil itu, anda boleh berdoa dalam hati
seperti “Tuhan, tenangkan aku”
2. Kerutkan dahi dengan mengangkat
kedua-dua kening ke atas. Rasakan ketegangan pada otot dahi. Sambil itu, baca
“Tuhan, tenangkanlah aku”. Lakukan dalam arah bertentangan dengan mengerutkan
dahi dan kening mengarah ke bawah.
3. Tutup mata. Baca “Tuhan,
tenangkanlah aku”. Rasakan ketegangan sekitar otot mata. Buka mata dan rasakan
kelegaannya.
4. Tekan rahang dengan kemas dan ketap
gigi serapatnya. Niatkan “Tuhan, tenangkanlah aku”. Rasakan ketegangannya.
Perlahan-lahan buka ketapan gigi dan rahang.
5. Ketap bibir dengan rapat. Baca
“Tuhan, tenangkanlah aku”. Perlahan-lahan lepaskan dan rasakan ketegangannya.
6. Dongakkan kepala ke atas sehingga
rasa ketegangan pada otot leher. Baca doa “Tuhan, tenangkanlah aku”. Tegakkan
kembali kepala dan rasakan kelegaan pada otot leher.
7. Lentukkan kepala perlahan-lahan ke
kanan. Tahan sebentar dan rasakan ketegangan pada otot leher. Sambil itu,
berdoalah ‘Tuhan, tenangkanlah aku’.
8. Tegakkan kembali kepala dan anda
dapat rasakan kelegaan pada otot leher tadi.
Dalam Relaksasi dapat ditambahkan
dengan melakukan Visualisasi. Visualisasi adalah suatu cara untuk melepaskan
gangguan dalam pikiran dengan cara membayangkan gangguan itu sebagai sesuatu
benda, dan kemudian kita melepaskannya.
Contoh:
Ø Orang yang menderita sakit kepala,
dapat membayangkan atau menganggap sakit kepala itu sebagai batu. Dalam
pikirannya batu itu kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik lalu dibuang
dari kepalanya.
Ø Pada saat anda menghembuskan napas,
bayangkan & rasakan energi negatif, kekesalan, kebencian, atau apapun yang
menjadikan diri anda stres terbuang dengan hembusan napas tersebut. Dan pada
saat anda menghirup napas, bayangkan dan rasakan energi positif masuk ke dalam
tubuh anda membersihkan semua yang ada di dalam tubuh anda.
v Pelaksanaan
Relaksasi Progresif secara lengkap
Dapatkan posisi yang nyaman
dan relaks. Sekarang kepalkan tangan kanan, kencangkan dan kencangkan, pelajari
ketegangan pada saat kita mengepal. Terus kepalkan dan perhatikan ketegangan
pada kepalan tangan, tangan dan lengan bawah. Sekarang relaks. Rasakan
kelenturan pada tangan kanan, dan perhatikan perbedaannya pada waktu tegang.
Ulangi petunjuk di atas untuk kepalan tangan kanan, selalu perhatikan pada saat
relaks bahwa kondisi ini kebalikan dari ketegangan, relaks dan rasakan
perbedaannya. Ulangi petunjuk diatas untuk kepalan tangan kiri, kemudian
lakukan bersama-sama pada kedua kepalan tangan.
Sekarang
tekuk siku kita dan tegangkan otot lengan atas. Tegangkan sekuan mungkin dan
observasi perasaan tegang. Relaks, luruskan tangan kita. Biarkan relaksasi
menjalar, rasakan perbedaannya. Ulangi, semua urutan petunjuk sekaligus.
Arahkan perhatian pada kepala, kerutkan
dahi kita sekuat-kuatnya. Sekarang relaks dan lemaskan. Bayangkan seluruh dahi
dan kepala kita menjadi kendur dan istirahat. Sekarang kerutkan dan perhatikan
ketegangan menyebar melalui dahi. Lepaskan. Biarkan alis kita kembali kendur.
Sekarang tutup mata kita, kedipkan kuat-kuat. Identifikasi ketegangan.
Kendurkan mata kita. Biarkan mata kita tetap tertutup dengan lembut dan nyaman.
Sekarang katupkan rahang kita, gigit yang keras, perhatikan ketegangan pada
rahang kita. Kendurkan rahang kita. Ketika kita relaks, bibir kita sebagian
terbuka. Biarkan diri kita menikmati perbedaan antara tegang dan relaks.
Sekarang tekan lidah kita ke langit-langit. Rasakan rasa sakit di belakang
mulut. Relaks. Tekan kedua bibir kita, kerutkan membentuk huruf “O”. kendurkan
bibir kita. Perhatikan bahwa dahi, kulit kepala, mata, rahang, lidah, dan bibir
kita semuanya relaks. Tekan kepala kita ke belakang
sejauh mungkin dan mengobservasi ketegangan pada leher kita. Putar ke kana dan
rasakan perubahan lokasi stres, putar ke kiri. Tegakkan kepala kita dan tunduk,
tekan dagu sampai mencapai dada. Rasakan ketegangan di tenggorokan dan di
belakang leher. Relaks, biarkan kepala kembali pada posisi yang nyaman. Biarkan
relaks yang mendalam. Kemudian angkat kedua bahu. Lemaskan bahu. Turunkan dan
rasakan relaks menyebar melalui leher, tenggorokan dan bahu, benar-benar
relaks, dalam dan makin dalam.
Beri
kesempatan pada seluruh tubuh untuk relaks. Rasakan kenyamanan dan perasan
berat. Kemudian tarik napas dan isi dengan penuh paru-paru kita. Tahan napas.
Perhatikan ketegangan. Kemudian hembuskan napas, biarkan dada bebas, biarkan
dada keluar. Teruskan relaks, biarkan pernapasan kembali bebas. Ulang beberapa
kali, perhatikan ketegangan keluar dari tubuh pada saat mengeluarkan napas.
Selanjutnya, kencangkan perut dan tahan. Perhatikan adanya ketegangan, kemudian
relaks. Kemudian letakkan tangan pada perut. Napas dalam ke perut, dorong
tangan ke atas. Tahan dan relaks. Pusatkan perhatian pada ketegangan punggung
bawah, kemudian lengkukkan punggung tanpa dipaksa. Jaga bagian tubuh yang lain
tetap relaks. Pusatkan perhatian pada ketegangan punggung bawah. Kemudian
relaks, dalam dan makin dalam.
Kencangkan
pantat dan paha. Kencangkan paha dengan menekan sekuat mungkin tumit ke bawah.
Relaks dan rasakan perbedaannya. Kemudian lengkukkan telapak kaki ke bawah, dan
rasakan betis kita. Pelajari ketegangan yang terjadi. Relaks. Kemudian tekuk
telapak telapak kaki kea rah muka, sehingga timbul ketegangan pada tulang
kering. Kemudian relaks kembali.
Rasakan
kelelahan keluar melalui tubuh bagian bawah pada saat relaks yang dalam. Relaks
kaki, pergelangan kaki, betis, tulang kering, lutut, paha, dan pantat. Kemudian
biarkan perasaan relaks mendalam pada bahu, lengan atas, dan tangan. Dalam dan
makin dalam. Perhatikan perasan bebas dan relaks pada leher, rahang dan semua
otot muka.
v Petunjuk Kilat dalam Relaksasi Progresif
Berikut adalah petunjuk untuk mencapai relaksasi otot yang dalam
dengan cepat. Seluruh kelompok otot serentak tegang dan kemudian relaks. Ulangi
tiap petunjuk paling tidak sekali, tegakkan tiap kelompok otot selama lima
sampai tujuh detik kemudian relaks selama 20 sampai 30 detik. Jangan lupa
memperhatikan perbedaan antara perasaan tegang dan relaks.
Ø Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan biseps dan lengan bawah,
kemudian relaks.
Ø Kerutkan dahi ke atas. Pada saat yang sama tekan kepala sejau
mungkin ke belakang, putar searah dengan jarum jam dan kebalikannya. Kemudian
kerutkan otot muka sperti kendari, cemberut, mata dikedipkan, bibir dimonyongkan,
ke depan lidah ditekan ke langit-langit, dan badu dibungkukkan. Kemudian
relaks.
Ø Lengkukkan pungung ke belakang sambil menarik napas dalam, tekan
ke luar lambung. Tahan kemudian relaks. Napas dalam, tekan keluar perut, tahan
kemudian relaks.
Ø Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka. Tahan.
Relaks. Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha dan bokok.
Kemudian relaks.
v Perhatian
khusus
1. Jika
anda merekam petunjuk dasar untuk memfasilitasi program relaksasi anda,
ingatlah memberi jarak tiap petunjuk sehingga kesempatan itu dipergunakan untuk
mengalami ketegangan dan relaksasi sebelum diteruskan pada otot berikut atau
kelompok otot.
2. Kebanyakan
orang kurang berhasil ketika mereka mulai relaksasi otot yang dalam, tetapi ini
hanya masalah prakteknya saja. Latihan 20 menit mungkn pada awalnya hanya
menghasilkan relaksasi sebagian, hal ini mungkin akan berakhir dengan relaks
seluruh tubuh dalam beberapa saat.
3. Kadang-kadang
pada awalnya, mungkin akan anda rasakan bahwa relaksasi sudah cukup, walaupun
sebagian atau kelompok otot mungkin sudah relaks, tetapi beberapa jaringan
jaringan otot masih kontraksi. Ini merupakan cara melemaskan jaringan otot yang
akan memberikan efek emosi yang anda inginkan. Akan menolonh dengan berkata
pada diri anda selama fase relaksasi. “ Biarkan pergi dan makin jauh.”
4. Haruslah
diperhatikan pada saat menegangkan leher dan punggung. Peregangan yang
berlebihan akan merusak otot atau spinal. Demikian pula dengan telapak kaki dan
tungkai yang terlalu ditegangkan akan mengakibatkan kram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar