USULAN PENELITIAN
EFEKTIFITAS PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI
1.
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan baik secara fisik,
psikis maupun sosial dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini adalah
perpaduan antara perkembangan usia psikologis dan usia biologis sehingga sangat
dipengaruhi multi faktor yang terjadi di berbagai bidang dalam masyarakat, baik
karena faktor ekonomi, politik, budaya dan terlebih lagi faktor perubahan
sosial yang sangat mempengaruhi perilaku remaja.
Tingkat pengetahuan remaja di Indonesia tentang
kesehatan reproduksi masih rendah. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan
Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007 yang menyatakan bahwa dari 10.833
remaja putra dan 9.344 remaja putri berusia 15-19 tahun didapatkan bahwa remaja
putra yang sudah berpacaran sebanyak 72%, pernah berciuman sebanyak 92%, pernah
meraba-raba pasangan sebanyak 62% dan pernah melakukan hubungan seksual
sebanyak 10,2%. Sedangkan remaja putri yang sudah berpacaran sebanyak 77%,
pernah berciuman sebanyak 92%, pernah meraba-raba pasangan sebanyak 62% dan
pernah melakukan hubungan seksual sebanyak 6,3%. Data BKKBN daerah Bali
menyebutkan pada tahun 2009 sudah 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film
porno dan sebanyak 62,7% remaja SMP tidak perawan serta 21,2% mengaku pernah
aborsi.
Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru di SMA Negeri 1 Blahbatuh, pendidikan kesehatan
reproduksi diberikan melalui mata pelajaran Biologi yang hanya membahas
mengenai hewan, tumbuh-tumbuhan dan susunan anatomi organ reproduksi manusia
serta fungsinya. Tetapi, dalam mata pelajaran tersebut tidak membahas tentang
remaja dan permasalahan kesehatan reproduksi secara mengkhusus. Selain itu,
jumlah kasus siswa yang drop out dikarenakan
kehamilan yang tidak diinginkan pada tahun 2010 ada 2 siswa. Sehingga yang perlu diteliti adalah
efektifitas penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi. Penelitian akan
dilaksanakan 6 Januari 2012-6 Februari 2012.
2. Rumusan Masalah
2.1 Adakah perbedaan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi sebelum dan sesudah penyuluhan
di SMA Negeri 1 Blahbatuh,
Kabupaten Gianyar?
2.2 Apa
saja penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari kurangnya pengetahuan dan perbuatan negatif yang dilakukan
remaja terhadap alat kelamin mereka ?
2.3
Bagaimana tindakan
represif dan preventif yang seharusnya dilakukan oleh remaja untuk mencegah
penyakit reproduksi ?
3. Tujuan Penelitian
Penelitian
yang akan dilaksanakan ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
3.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
sebelum dan sesudah penyuluhan.
3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat perbedaan pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah penyuluhan di SMA Negeri 1
Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
2. Untuk mengetahui
penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari kurangnya pengetahuan dan perbuatan
negatif yang dilakukan remaja terhadap
alat kelamin mereka.
3. Untuk mengetahui tindakan represif dan preventif yang seharusnya dilakukan
oleh remaja untuk mencegah penyakit reproduksi.
4.
Manfaat
4.1
Manfaat Teoretis
a.
Bagi penulis
dapat menambah pengetahuan tentang efektifitas penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
b. Dapat dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian
yang serupa.
4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Remaja
Sebagai
bahan informasi untuk menambah dan mengembangkan
pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi remaja sehingga mereka mampu
memahami penyakit-.penyakit yang ditimbulkan dari kurangnya kepedulian remaja
terhadap kesehatan reproduksi mereka, serta agar mereka memahami dan dapat
mempraktikkan tindakan represif dan preventif yang harus dilakukan terhadap
kesehatan reproduksi remaja.
b. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi khususnya orang tua
untuk meningkatkan pengawasan pada anak-anak yang memasuki usia remaja dan
mampu mempraktikkan pengetahuan yang mereka dapatkan dari penelitian ini kepada
remaja di sekitar mereka.
c. Bagi Institusi
Pendidikan
Sebagai
sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja dan mampu membimbing serta
mendidik remaja guna menjadi remaja yang peduli akan kesehatan reproduksi
sehingga menciptakan remaja yang memiliki imunitas tinggi dan berkualitas.
d. Bagi Dinas Kesehatan
Sebagai
bahan informasi untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi khususnya pada remaja usia sekolah dalam menanggulangi tingkat
perilaku seks bebas dan bahaya penyakit menular seksual serta mampu memberikan
penyuluhan bagi remaja khususnya di Indonesia.
5. Metodologi Penelitian
5.1 Landasan teori
Kesehatan reproduksi remaja menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya
yang mulai muncul pada masa remaja. Atau
suatu keadaan dimana remaja dapat menikmati kehidupan seksualnya serta
mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja adalah pengetahuan,
penyuluhan, dan teknologi. Namun yang paling mempengaruhi kesehatan reproduksi
remaja adalah pengetahuan yang diperoleh dari penyuluhan-penyuluhan.
5.2 Hipotesis
Berdasarkan pengamatan, cenderung pengetahuan remaja mempengaruhi kesehatan
reproduksi remaja. Tanpa penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan
untuk menambah wawasan remaja, menyebabkan remaja kurang memahami
tindakan-tindakan yang perlu mereka lakukan untuk kesehatan reproduksi mereka.
5.2 Metode dan Teknik Penelitian
Secara umum metode dan teknik yang digunakan dalam usulan penelitian adalah
sebagai berikut:
§ Metode dan teknik pengumpulan data
§ Metode dan teknik analisis data
§ Metode dan teknik penyajian hasil analisis
data
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode
dan teknik analisis data. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah
metode dan teknik kuantitatif serta kualitatif. Data dan informasi yang
dikumpulkan lebih bersifat angka dan grafik kemudian disajikan dalam bentuk
narasi.
6.
Sumber Data
Penelitian dilakukan di SMA N 1
BLAHBATUH yang terletak di Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar atas
persetujuan Kepala Sekolah SMA terkait. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 20
siswa dan 20 siswi kelas 1 SMA di SMA N
1 BLAHBATUH.
7.
Daftar Pustaka
Ø
Kumala, Nita.2008.”Tinjauan
Umum Kesehatan Reproduksi Remaja”. http://www.kesrepro.info/?q=/367. diunduh tanggal
4 Desember 2011
Ø
Muhammad, Abdul
Gani.2008.”Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja”. http://blogjoeharno.blogspot.com/2008/04/pengetahuan-kespro-remaja.html
diunduh tanggal 4 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar