Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga
dengan Status Gizi Balita
di Kabupaten Bangli
1. Latar Belakang
Anak usia di bawah lima tahun (anak
balita) merupakan salah satu modal dasar demi terwujudnya suatu derajat
kesehatan masyarakat secara optimal, karena pada periode ini anak balita berada
pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang prosesnya begitu cepat dan juga
merupakan suatu periode pembentukan dasar kualitas seorang manusia di masa
depan, baik secara fisik, mental maupun sosial.
Status gizi
balita di kabupaten Bangli terdiri dari status gizi baik sebesar 84,5%, status
gizi buruk yang 0,77 lebih rendah dari target nasional yaitu 15%. Status gizi
balita dapat dipengaruhi oleh pendapatan, lapangan kerja, pendidikan dan
kemampuan sosial dari keluarga. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
sejak tahun 2007-2011, jumlah
penduduk kabupaten Bangli terus bertambah dari tahun 2007 sebanyak 211.186 jiwa meningkat
menjadi 214.785 jiwa pada
tahun 2011. Tingkat penggangguran terbuka sebesar
1,42% dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 82,41%. Derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Bangli selama kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukan penurunan
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul ” Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status
Gizi Balita di Kabupaten Bangli”. Penelitian akan dilaksanakan 19 Desember
2011-19 Januari 2012.
2. Rumusan Masalah
Gizi buruk dipengaruhi oleh pendapatan, lapangan kerja,
pendidikan dan kemampuan sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
dapat merumuskan masalah penelitian yaitu “Adakah Hubungan Tingkat Pendapatan
Keluarga dengan Status Gizi Balita di Kabupaten Bangli tahun 2011?”
3. Tujuan
Penelitian
Penelitian yang
akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
3.1 Tujuan Umum
Untuk
Mengetahui Hubungan Tingkat Pendapatan Penduduk dengan Status Gizi Balita di Kabupaten
Bangli tahun 2011
3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk
Mengetahui Tingkat Pendapatan Penduduk dengan Status Gizi Balita di Kabupaten
Bangli tahun 2011.
b.
Untuk Mengetahui Status Gizi Balita di Kabupaten
Bangli tahun 2011.
c.
Untuk Mengetahui rata-rata pendapatan
keluarga balita di Kabupaten tahun 2011.
4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan
peneliti dari pelaksanaan penelitian ini antara lain :
4.1 Praktis.
a. Dapat digunakan
sebagai bahan masukan/ pertimbangan bagi pelaksana kebidanan di Puskesmas tembuku
dalam memberikan pelayanan, perawatan dan pemeriksaan balita yang dapat
mengatasi BGM dan Gizi Buruk.
b. Dapat digunakan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli untuk mengambil sikap ke depan dalam
penerapan progam kesehatan untuk mengatasi gizi buruk dengan melibatkan orang tua
sebagai pengatur keuangan untuk penyedia makanan bagi balita.
4.2 Teoretis
a. Bagi penulis
dapat menambah pengetahuan tentang Hubungan Tingkat pendapatan keluarga dengan
Status Gizi Balita.
b. Dapat dijadikan
acuan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang serupa.
5. Metodologi Penelitian
5.1 Landasan Teori
Menurut Supariasa, dkk (2001) golongan ekonomi yang
rendah lebih banyak menderita gizi buruk dibanding dengan golongan ekonomi
menengah ke atas dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi adalah
pendapatan, lapangan kerja, pendidikan dan kemampuan sosial. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Purbani (2007) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi status
gizi pada anak balita adalah pendidikan, pekerjaan, pendapatan, sanitasi
lingkungan, pola asuh, pola makan, riwayat penyakit, asupan energi dan asupan
protein.
Kedua pendapat
tersebut mununjukkan faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yang paling sering
disebut adalah pendapatan.
5.2 Hipotesis
Berdasarkan pengamatan, cenderung pendapatan keluarga mempengaruhi status
gizi balita di Kabupaten Bangli. Golongan ekonomi yang rendah lebih
banyak menderita gizi buruk dibanding dengan golongan ekonomi menengah ke atas.
5.3 Metode dan Teknik Penelitian
Secara umum metode dan teknik yang
digunakan dalam usulan penelitian sebagai berikut. Metode dan teknik penelitian
yaitu:
·
Metode dan teknik pengumpulan data
·
Metode dan teknik analisis data
·
Metode dan teknik penyajian hasil analisis data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dan teknik analisis data. Metode dan
teknik analisis data yang digunakan adalah metode dan teknik kuantitatif serta
kualitatif. Data dan informasi yang dikumpulkan lebih bersifat angka dan
grafik kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
6.
Sumber
Data
Secara umum sumber data adalah
data tulis dan lisan. Penelitian ini menggunakan sumber data tulis. Sumber data
tulis yang digunakan adalah studi pustaka.
Penelitian
serupa telah dilakukan oleh Ahmad Suhaimi tahun 2006 di Kalimantan, dengan
judul “ Konsumsi Pangan dan Status Gizi pada Penduduk Asli di Kalimantan Timur
: Pendekatan social budaya dan ekonomi”. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa faktor ekonomi yaitu tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap
konsumsi pangan rumah tangga dengan nilai p = 0,001 dan t = -3,550 dengan daya
ramal model 57,4 persen dan diantara empat kategori tingkat konsumsi energi
pada kategori “kurang” paling banyak didapatkan balita dengan status gizi buruk
yaitu sebesar 4,2 persen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut
terletak pada variabel penelitian, analisis data, teknik sampling, tempat
penelitian dan waktu penelitian.
7.
Daftar Pustaka
http://cha2-adhya.blogspot.com/2009/06/bab1-usulan-penelitian.html.
diunduh tanggal 9 Desember
http://www.bappedabangli.info/kelembagaan.html.
diunduh tanggal 10 Desember
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/metodologi-penelitian.html. diunduh tanggal 12 Desember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar