1. NAMA-NAMA TULANG TUBUH MANUSIA
1. Tengkorak ( bagian kepala belakang )
- tulang dahi / frontale
- tulang ubun - ubun / parientale
- tulang kepala belakang / osipital
- tulang baji / sphenoid
- tulang pelipis / temporal
- tulang tapis / etmhoid
- tulang dahi / frontale
- tulang ubun - ubun / parientale
- tulang kepala belakang / osipital
- tulang baji / sphenoid
- tulang pelipis / temporal
- tulang tapis / etmhoid
2. Tengkorak ( bagian kepala muka )
- tulang rahang atas / maxilla
- tulang rahang bawah / mandibula
- tulang pipi / ozigomatycum
- tulang langit - langit / hyodem
- tulang hidung / osnale
- tulang airmata / lacrimale
- tulang rahang atas / maxilla
- tulang rahang bawah / mandibula
- tulang pipi / ozigomatycum
- tulang langit - langit / hyodem
- tulang hidung / osnale
- tulang airmata / lacrimale
3. Tengkorak ( bagian pelindung telinga )
- tulang palu / maleus
- tulang landasan / incus
- tulang sanggurdi / stapes
- tulang palu / maleus
- tulang landasan / incus
- tulang sanggurdi / stapes
4. Rangka Badan ( ruas tulang belakang / columna
vertebraris )
- tulang leher / vertebra servicallis
- tulang punggung / vertebra toracallis
- tulang pinggang / vertebra lumballis
- tulang kelangkang / vertebra osacrum
- tulang ekor / vertebra consigeus
- tulang leher / vertebra servicallis
- tulang punggung / vertebra toracallis
- tulang pinggang / vertebra lumballis
- tulang kelangkang / vertebra osacrum
- tulang ekor / vertebra consigeus
5. Rangka Badan ( tulang dada )
- tulang hulu
- tulang badan / corpus sterni
- tulang tajuk / proccesur xypoideus
- tulang hulu
- tulang badan / corpus sterni
- tulang tajuk / proccesur xypoideus
6. Rangka Badan ( tulang rusuk )
- tulang rusuk sejati / costae verae
- tulang rusuk palsu / costae spurice
- tulang rusuk melayang / costae fluctuantes
- tulang rusuk sejati / costae verae
- tulang rusuk palsu / costae spurice
- tulang rusuk melayang / costae fluctuantes
7. Rangka Badan ( tulang gelang bahu )
- tulang belikat / clavicula
- tulang selangka / scapula
- tulang belikat / clavicula
- tulang selangka / scapula
8. Rangka badan ( tulang panggul )
- tulang usus / illium
- tulang duduk / icium
- tulang kemaluan / pubis
- tulang usus / illium
- tulang duduk / icium
- tulang kemaluan / pubis
9. Tulang Anggota Badan ( tulang lengan 0
- tulang lengan atas / hamerus
- tulang hasta / ulna
- tulang pengumpil / radius
- tulang pergelangan tangan / corpus
- tulang telapak tangan / metacarpus
- tulang jari tangan / falanges digitarium
- tulang lengan atas / hamerus
- tulang hasta / ulna
- tulang pengumpil / radius
- tulang pergelangan tangan / corpus
- tulang telapak tangan / metacarpus
- tulang jari tangan / falanges digitarium
10. Tulang Anggota Badan ( tulang tungkai )
- tulang paha / femur
- tulang tempurung lutut / patella
- tulang kering / hibia
- tulang betis / fibula
- tulang pergelangan kaki / tarsus
- tulang telapak kaki / metatarsus
- tulang jari kaki / falanges
- tulang paha / femur
- tulang tempurung lutut / patella
- tulang kering / hibia
- tulang betis / fibula
- tulang pergelangan kaki / tarsus
- tulang telapak kaki / metatarsus
- tulang jari kaki / falanges
2. PERSENDIAN
YANG TERDAPAT PADA TUBUH MANUSIA
·
Sinartrosis
Sinartrtosis
adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan menjadi
dua:
Sinartrosis sinfibrosis:
sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
Sinartrosis sinkondrosis:
sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: hubungan antarsegmen
pada tulang belakang.
·
Diartrosis
Diartrosis
adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan
menjadi:
Sendi peluru: persendian
yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat serta persendian
antara gelang panggul dengan tulang paha.
Sendi pelana: persendian
yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh:
hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Sendi putar: persendian
yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak
dengan tulang belakang I (atlas) dan persendian antara hasta dengan tulang
pengumpil.
Sendi luncur: persendian
yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang
pergerlangan kaki.
Sendi engsel: persendian
yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta serta persendian
antara tulang paha dengan tulang betis.
·
Amfiartosis
Amfiartosis
adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
Sindesmosis: Tulang
dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh : persendian antara
fibula dan tibia.
Simfisis: Tulang
dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh:
hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
3. REGIO
DAN KUADRAN PADA ABDOMEN
a. Regio-Regio
Abdomen Dan Organ-Organnya:
·
Menentukan
regio-regio abdomen:
- Tarik garis vertikal melalui kedua pertengahan tulang clavicula
- Tarik garis horizontal di bawah batas costa (tulang rusuk) atau di garis transpyloric
- Tarik garis horizontal melalui kedua tuberkel crista iliaca (transtubercle line)
- Jadilah 9 regio abdomen
Hypochondrium
dextra, yaitu regio kanan
atas:
·
Hepar dan Vesica fellea
Epigastrium, regio yang berada di ulu hati
·
Gaster, Hepar, Colon transversum
Hypochondrium
sinistra, regio yang berada
di kiri atas:
·
Gaster, Hepar, Colon Transversum
Lumbaris
dextra, regio sebelah
kanan tengah:
Umbilicalis, regio tengah:
·
Intestinum tenue, Colon transversum
Lumbaris
sinistra, regio sebelah
kiri umbilikalis:
Inguinalis
dextra, regio kanan
bawah:
Hypogastrium
/ Suprapubicum, regio di
tengah bawah:
·
Appendix
vermiformis, Intestinum tenue, Vesica urinaria
Inguinalis
sinistra, regio kiri bawah:
b. Kuadran-Kuadran pada Abdomen :
·
Menentukan
Kuadran Abdomen
Selain dibagi menjadi regio-regio,
dinding abdomen juga dibagi menjadi kuadran-kuadran yang ditentukan oleh dua
garis:
- garis vertikal: Midline
- garis horizontal: melalui umbilikus
Tabel Hubungan regio dengan organ
viscera abdomen
KUADRAN
|
ORGAN
|
REGIO
|
ORGAN
|
Kanan atas
|
Hati dan vesica biliaris, pylorus,
doudenum, caput pankreas, kelenjar adrenal, sebagian ginjal kanan, flexura,
sebagian dari colon asenden dantransversal
|
Hipokondrium kanan
|
Lobus kanan hati, vesica biliaris,
bagian dari doudenum, flexura, bagian ginjal kanan, kelenjar suprarenal.
|
Epigastrium
|
Pylorus, doudenum, pankreas,
bagian dari hati.
|
||
Kiri atas
|
Lobus kiri hati, spleen, lambung,
badan pankreas, kelenjar adrenal kiri, sebagian dari ginjal kiri, flexura,
sebagian dari colon transversal dan colon desenden.
|
Hipokondrium kiri
|
Lambung, spleen, fluxura, kelenjar
suprarenal.
|
Lumbal kanan
|
Colon asenden, bagian dari jejenum
dan ileum. Bagian bawah ginjal kanan.
|
||
Kanan bawah
|
Caecum dan appendix, sebagian dari
colon asenden, ureter kanan, ovary dan salpinx,.
|
Umbilicus
|
Omentum, jejenum dan ileum, bagian
bawah doudenum, mesenterium.
|
Lumbal kiri
|
Colon desenden, bagian jejenum dan
ileum, bagian bawahh ginjal kiri.
|
||
Kiri bawah
|
Colon sigmoideum, sebagian colon
desenden, ureter kiri, ovary dan salpinx.
|
Inguinal kanan
|
Caecum, appendix, bagian bawah
ileum, ureter kanan, ovarium kanan.
|
Hipogastrium
|
Ileum, uterus.
|
||
Inguinal kiri
|
Colon sigmoideum, ureter kiri,
ovarium kiri.
|
4.
SARAF-SARAF KRANIAL
Nomor
|
Nama
|
Jenis
|
Fungsi
|
I
|
Sensori
|
||
II
|
Sensori
|
Menerima
rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai
persepsi visual
|
|
III
|
Motorik
|
Menggerakkan
sebagian besar otot
mata
|
|
IV
|
Motorik
|
||
V
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang |
|
VI
|
Motorik
|
Abduksi mata
|
|
VII
|
Gabungan
|
Sensorik:
Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah |
|
VIII
|
Sensori
|
Sensori
sistem
vestibular:
Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara |
|
IX
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam |
|
X
|
Gabungan
|
Sensori:
Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam |
|
XI
|
Motorik
|
Mengendalikan
pergerakan kepala
|
|
XII
|
Motorik
|
Mengendalikan
pergerakan lidah
|
5. JENIS-JENIS
KONJUNGTIVA MATA
Konjungtiva
merupakan membran mukosa yang meliputi palpebra dab bola mata. Ada 3
bagian,yaitu; Konjungtiva palpebra (konjungtiva tarsus), Konjungtiva forniks,
dan Konjungtiva bulbi.
1. Konjungtiva palpebra.
Hubungannya dengan tarsus sangat erat. Gambaran dari Gl.
Meiboom yang ada didalamnya, tampak membayang sebagai garis sejajar berwarna
putih. Permukaan licin, dicelah Konjungtiva terdapat kelenjar Henle. Histologis
: terdiri dari sel epitel siliridris. Dibawahnya, stroma denganbentuk adenoid
dengan banyak pembuluh getah bening.
2.
Konjungtiva
forniks
Struktumya sama dengan konjungtiva palpebra. Tetapi
hubungan dengan jaringan dibawahnya lebihlemah dan membentuk lekukan-lekukan.
Juga mengandung banyak pembuluh darah. Oleh karenaitu, pembengkakan pada tempat
ini mudah terjadi bila terdapat peradangan mata
6. STRUKTUR
KULIT DAN BAGIAN-BAGIANNYA
1.
Epidermis
2.
Dermis
Lapisan
subkutan/ hipodermis/fasia superfisial terdiri dari jaringan lemak &
areolar
•
Kulit
tipis ® kulit yg menutupi sebagian besar permukaan tubuh
•
Kulit
tebal ® kulit yg menutupi telapak tangan & kaki
Dibentuk oleh 5
lapis sel epitel:
1. Stratum
corneum
Terdiri dari sel skuamosa yg sangat tipis yang mengandung keratinosit
Terdiri dari sel skuamosa yg sangat tipis yang mengandung keratinosit
2. Stratum
lucidum
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti, & tidak jelas batas antar selnya; sel berisi materi seperti gel (eleidin) yang akan diubah menjadi keratineleidin dimana lemak berikatan dengan protein untuk menghambat masuk/keluarnya air. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti, & tidak jelas batas antar selnya; sel berisi materi seperti gel (eleidin) yang akan diubah menjadi keratineleidin dimana lemak berikatan dengan protein untuk menghambat masuk/keluarnya air. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
3.
Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yang dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada & berdegenerasi. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
Proses keratinisasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yang dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada & berdegenerasi. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
4. Stratum
spinosum
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk tidak teratur (polyhedral). Sel pada lapisan ini kaya akan RNA yang menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk tidak teratur (polyhedral). Sel pada lapisan ini kaya akan RNA yang menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.
5. Stratum
basale
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis yang menyebabkan aktivitas regenerasi sehingga sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas.
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis yang menyebabkan aktivitas regenerasi sehingga sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas.
Stratum
germinativum (growth layer) Þ stratum spinosum + stratum basale
Ø
Terdiri
dari lapisan tipis papil & retikular tebal
Ø
Lapisan
dermis lebih tebal daripada epidermis
Ø
Banyak
terdapat jaringan saraf & ujung-ujung saraf reseptor sensori somatik
Ø
Banyak
terdapat pembuluh darah ® regulasi suhu tubuh
Bagian-Bagian Dermis :
1.
Lapisan
papil (dermal papillae)
2.
Lapisan
retikular
- terdiri dari retikulum® jaringan serat kolagen (terbanyak) & serat elastin
- tempat menempelnya serat otot rangka (wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)
- terdapat reseptor sensori somatik (rasa nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
- terdiri dari retikulum® jaringan serat kolagen (terbanyak) & serat elastin
- tempat menempelnya serat otot rangka (wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)
- terdapat reseptor sensori somatik (rasa nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
Warna kulit
Ø Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan
di dalam sel epidermis
Ø Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen
melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim tyrosinase.
Ø Konversi tyrosin menjadi pigmen pada :
(1) gen/ keturunan ,
(1) gen/ keturunan ,
(2) paparan cahaya matahari,
(3) hormon ACTH
Ø Pd keadaan tertentu
yang bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah
yang melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yang teroksigenasi
7. SEPULUH
ARTERI BESAR
·
Arteri
Temporalis
·
Arteri
Karotis
·
Arteri
Subklavia
·
Arteri
Brakhialis
·
Arteri
Radialis
·
Arteri
Ulnalis
·
Arteri
Femoralis
·
Arteri
Poplitea
·
Arteri
Dorsalis Pedis
·
Arteri
Tibialis
8. PEMERIKSAAN
VENA JUGULARIS
Pemeriksaan vena
jugularis memberikan informasi mengenai tekanan atrium kanan. Tekanan vena
jugularis paling baik dinilai jika pasien berbaring dengan kepala membentuk sudut
45o. Tekanan vena jugularis dinilai dalam satuan cm H2O (normalnya
< 8 cm) dengan memperkirakan jarak vena jugularis dari bidang diatas sudut
sternal. Pada HF stadium dini, tekanan vena jugularis dapat normal pada waktu
istirahat namun dapat meningkat secara abnormal seiring dengan peningkatan
tekanan abdomen (abdominojugular reflux positif). Gelombang V besar
mengindikasikan keberadaan regurgitasi trikuspid.
PEMERIKSAAN TEKANAN VENA JUGULARIS
1. Penderita mula-mula disuruh berbaring
tanpa bantal, bila titik kolaps tidak nampak penderita disuruh pakai bantal
2. Membuat penderita berbaring dengan
kepala membuat sudut 30 derajat
3. Leher penderita harus diluruskan
4. Lakukan penekanan pada vena jugularis
di bawah angulus mandibula dankemudian cari dan tentukan titik kolaps
5. Tentukan jaraknya berapa cm dari
bidang yang melalui angulus ludovici (patokan jarak dari vena cava superior + 5
cm /selanjutnya disebut R cm)
6. Bila permukaan titik kolaps vena
jugularis berada 5cm dibawah bidanghorizontal yang melalui angulus ludovici,
maka tekanan vena jugularis (CVP)sama dengan R-5 cm H20, sedang bila titik
kolapsnya berasa 2 cm diatas berartiCVP R + 2 cm H206. Bila hasil CVP kiri dan
kanan berbeda, maka diambil CVP yang lebih rendah
9. KATUP-KATUP JANTUNG MANUSIA
Dua katup jantung
yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan
ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid
karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup
bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup.
Katup-katup ini
mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel
(ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami
mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan
ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung
lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis
terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel.
Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup
yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan
terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di
aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan
isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel
turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup
mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.
10.
TEKANAN DARAH NORMAL
Nilai Normal Tekanan Darah Sistolik
1 th – 13 th
|
13 th – 18 th
|
>18 th
|
|
Laki-laki
|
87-105
|
105-124
|
124-136
|
Perempuan
|
16-105
|
105-124
|
124-127
|
Nilai Normal Tekanan Darah Diastolik
1 th – 13 th
|
13 th – 18 th
|
> 18 th
|
|
Laki-laki
|
68-69
|
69-79
|
77-84
|
Perempuan
|
60-67
|
67-80
|
78-80
|
Nilai Normal Tekanan Darah
Umur
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
2-6 tahun
7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 13 tahun 14 tahun |
80-110
85-120 90-120 90-120 95-130 95-135 95-135 100-140 105-140 |
50-80
50-80 55-85 55-85 60-85 60-85 60-85 60-90 65-90 |
11. NADI NORMAL MANUSIA
Denyut nadi pada orang yang sedang
beristirahat adalah :
60 – 80 kali
permenit untuk orang dewasa,
80 – 100 kali
permenit untuk anak-anak,
100 – 140
kali permenit pada bayi.
Bila tubuh dan mental semakin bugar,
denyut nadi sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih teratur.
Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika
seseorang dalam keadaan ketakutan, setelah berolah raga, atau demam.
“ Umumnya denyut nadi akan meningkat
sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demam”.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan
rumus:
Nadi Max = 80% x (220 – umur )
Misalkan seseorang sekarang berusia 40
tahun maka kekuatan maksimal jantungnya adalah 80 %
X 180 = 144 kali/menit.
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut
nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti
gangguan pada jantung. Segeralah periksakan diri ke instansi kesehatan
terdekat.
12.CARA MEMERIKSA
TURGOR ATAU ELASTISITAS KULIT
Elastisitas
kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh. Secara
sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit dapat diketahui derajat
kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
1). Persiapan alat
1. stop watch
2. tissue
2). Persiapan pasien
1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
2. Posisi pasien berbaring, atau duduk.
3) Cara pemeriksaan
1. pastikan bagian (lengan/perut) yang akan diperiksa terbuka
2. bersihkan kulit yang akan diperiksa dengan tissue
3. pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit,
4. lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk kembali seperti semula (kurang lebih kembali dalam waktu 2 detik)
5. informasikan hasil pemeriksaan pada pasien dan catat pada status
1). Persiapan alat
1. stop watch
2. tissue
2). Persiapan pasien
1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
2. Posisi pasien berbaring, atau duduk.
3) Cara pemeriksaan
1. pastikan bagian (lengan/perut) yang akan diperiksa terbuka
2. bersihkan kulit yang akan diperiksa dengan tissue
3. pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit,
4. lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk kembali seperti semula (kurang lebih kembali dalam waktu 2 detik)
5. informasikan hasil pemeriksaan pada pasien dan catat pada status
13. PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAFASAN
1). Persiapan
alat
1. Alat pengukur waktu (jam, stopwatch)
2. Buku pencatat
3. Alat pencatat (pensil, pena)
2). Persiapan pasien
1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
2. Posisi pasien berbaring, kecuali dalam kondisi tertentu.
3). Cara pemeriksaan
1. Tempatkan satu telapak tangan pasien diatas dada
2. Rasakan gerakan napas dengan memegang tangan pasien atau dengan melihat gerakan dada/tangan yang naik turun. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekshalasi) dihitung 1 frekuensi napas
3. Hitung frekuensi napas selama satu menit
4. informasikan hasil pemeriksaan dan catat pada status
1. Alat pengukur waktu (jam, stopwatch)
2. Buku pencatat
3. Alat pencatat (pensil, pena)
2). Persiapan pasien
1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
2. Posisi pasien berbaring, kecuali dalam kondisi tertentu.
3). Cara pemeriksaan
1. Tempatkan satu telapak tangan pasien diatas dada
2. Rasakan gerakan napas dengan memegang tangan pasien atau dengan melihat gerakan dada/tangan yang naik turun. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekshalasi) dihitung 1 frekuensi napas
3. Hitung frekuensi napas selama satu menit
4. informasikan hasil pemeriksaan dan catat pada status
LOKASI
|
INSPIRASI
|
EKSPIRASI
|
Diafragma
|
Kontraksi(tampak datar)
|
Relaksasi(melengkung keatas)
|
Tulang iga (costae)
|
bergerak keatas & keluar
|
bergerak kebawah&kedalam
|
Tulang dada
|
Bergerak keluar
|
Bergerak kedalam
|
Rongga dada
|
Membesar
|
mengecil
|
Paru-paru
|
Mengembang
|
mengempis
|
Frekuensi
napas normal tergantung umur :
• Usia baru lahir : 35 – 50 x/menit
• Usia < 2 tahun : 25 – 35 x/menit
• Usia 2-12 tahun : 18 – 26 x/menit
• Dewasa : 16 – 20 x/menit.
• Takhipnea : Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
• Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
• Apnea : Bila tidak bernapas .
14. CORAK NAFAS
• Usia baru lahir : 35 – 50 x/menit
• Usia < 2 tahun : 25 – 35 x/menit
• Usia 2-12 tahun : 18 – 26 x/menit
• Dewasa : 16 – 20 x/menit.
• Takhipnea : Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
• Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
• Apnea : Bila tidak bernapas .
14. CORAK NAFAS
·
Pola
–Pola Pernafasan
1. Normal (eupnea) : teratur dan frekuensi 12 – 20 x/ menit
2. Tachypnea :frekuensi nafas > 20 x/ menit
3. Bradipnea: frekuensi nafas < 12 x/ menit
4. Hiperventilasi : cepat, bernafas dalam > 20 x/ menit
5. Apneustik : neurologi – upaya mempertahankan pernafasan
6. Cheyne - Stokes : neurologi – gangguan pola nafas dalam di selingi periode apneu
7. Kussmaul’s : cepat, dalam dan sukar bernafas – pada diabetes ketoasidosis
8. Air trapping : kesulitan bernafas saat ekspirasi – pada empisema.
1. Normal (eupnea) : teratur dan frekuensi 12 – 20 x/ menit
2. Tachypnea :frekuensi nafas > 20 x/ menit
3. Bradipnea: frekuensi nafas < 12 x/ menit
4. Hiperventilasi : cepat, bernafas dalam > 20 x/ menit
5. Apneustik : neurologi – upaya mempertahankan pernafasan
6. Cheyne - Stokes : neurologi – gangguan pola nafas dalam di selingi periode apneu
7. Kussmaul’s : cepat, dalam dan sukar bernafas – pada diabetes ketoasidosis
8. Air trapping : kesulitan bernafas saat ekspirasi – pada empisema.
15. BISING USUS, WARNA, DAN PERISTALTIK USUS
Bising
usus adalah bunyi gemerincing pada usus yang dapat didengar melalui stetoskop.
Bising usus normal akan terdengar pada orang yang sehat. Sedang bising usus tak
normal adalah pertanda kurang sehatnya seseorang. Misalnya peningkatan bising
usus (bunyi gemerincing dengan nada tinggi dalam interval singkat) adalah
gejala adanya kolik (kram) pada abdomen (perut) atau obstruksi usus
(sembelit/susah buang air besar) atau penyakit lainnya.
Peristaltik
adalah gerakan kontraksi dan relaksasi otot atau bahasa kampungnya mengencang
dan mengendornya otot.
Beberapa faktor mempengaruhi peristaltik
:
- Jenis makanan.
- Jenis makanan.
Makanan yang kaya serat
akan membantu gerak peristaltik , sehingga system pencernaan dapat terbantu
dengan baik. Makanan yang kaya lemak akan mengakibatkan gerak peristaltik
semakin berat dan lama.
- Faktor umur,
Pada usia tua gerak
peristalitik juga melemah, ini mengakibatkan sering orang tua mengalami
gangguan BAB.
16. WARNA URINE
Ø Normal urine berwarna kekuning-kuningan
Ø Obat-obatan dapat mengubah warna urine seperti orange
gelap
Ø Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi
adanya penyakit.
Bau Urine :
Ø Normal urine
berbau aromatik yang memusingkan
Ø Bau yang merupakan
indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
Berat Jenis Urine :
Berat
jenis adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan
suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai
standar.
Ø Berat jenis air suling adalah 1, 009 ml
Ø Normal berat jenis : 1010 - 1025
Kejernihan Urine :
Ø Normal urine terang dan transparan
Ø Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus atau pus.
pH :
Ø
Normal
pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5)
Ø
Urine
yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali
karena aktifitas bakteri
Ø
Vegetarian
urinennya sedikit alkali
17. ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI MANUSIA PADA PRIA DAN WANITA
Anatomi:
Keterangan
Bagian beserta Fungsi:
1. Vagina (lubang
senggama), yaitu saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan
berlipat-lipat. Fungsinya adalah sebagai tempat penis pada saat bersenggama,
tempat keluarnya bayi dan menstruasi.
2. Cervix (leher
rahim), yaitu bagian bawah rahim. Pada
saat persalinan tiba, maka leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
3. Uterus (rahim),
yaitu tempat janin dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat
normalnya 30-50 gram. Pada saat dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya
sebesar telur ayam kampung.
4. Ovarium (indung
telur), yaitu organ di kiri dan kanan
rahim yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum).
Setiap satu bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan
mengeluarkan sel telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan
ikut keluar pada saat menstruasi. Ovariummengandung
400.000 sel telur, namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur sepanjang
kehidupannya.
5. Tuba Fallopii (saluran telur), yaitu saluran yang
terdapat di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari
indung telur menuju rahim.
2. ORGAN REPRODUKSI
PADA LAKI-LAKI
Anatomi:
Fungsi
Organ:
1.
Penis,
berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma
dan air seni. Terletak menggantung didepan skortum. Bagian ujung penis
disebut gian penis, bagian tengah korpus penis dan pangkalnya disebut radik
penis, gian penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulip penutup ini disebut
prepitium.
Penis/zakar terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretia dari gian penis adalah prenulum/katup.
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan urektio yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosaringan. Erektio terdiri dari rongga-rongga seperti rebusa.
Penis merupakan organ tubular yang sangat banyak disuplai oleh vena besar yang dapat diisi darah yang dapat menyebabkan organ ereksi.
Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadinya ereksi penis, ereksi penes di pengaruhi oleh otot :
Muskulus iskia kavernosus, muskulus erector penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus persetubuhan.
Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan uri penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar).
Bila terangsang, penis membesar, mengeras dan menonjol ke luar tubuh (mungkin hamper vertikel). Ini disebut ereksi. Pada waktu orgasme, kontraksi berirama dan mekanisme refleks menyebabkan suatu emisi atau ejakulasi, yaitu keluarnya sperma yang dibuat oleh testis, bersama dengan carian mani yang dihasilkan oleh kelenjar air mani dan kelenjar prostate. Campuran sperma dan cairan tadi disebut air mani dan diejakulasikan melalui vietis.
Penis mempunyai fungsi lain selain fungsi seksual dan reproduksi yaitu untuk pengeluaran urin (air kemih).
Penis/zakar terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretia dari gian penis adalah prenulum/katup.
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan urektio yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosaringan. Erektio terdiri dari rongga-rongga seperti rebusa.
Penis merupakan organ tubular yang sangat banyak disuplai oleh vena besar yang dapat diisi darah yang dapat menyebabkan organ ereksi.
Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadinya ereksi penis, ereksi penes di pengaruhi oleh otot :
Muskulus iskia kavernosus, muskulus erector penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus persetubuhan.
Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan uri penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar).
Bila terangsang, penis membesar, mengeras dan menonjol ke luar tubuh (mungkin hamper vertikel). Ini disebut ereksi. Pada waktu orgasme, kontraksi berirama dan mekanisme refleks menyebabkan suatu emisi atau ejakulasi, yaitu keluarnya sperma yang dibuat oleh testis, bersama dengan carian mani yang dihasilkan oleh kelenjar air mani dan kelenjar prostate. Campuran sperma dan cairan tadi disebut air mani dan diejakulasikan melalui vietis.
Penis mempunyai fungsi lain selain fungsi seksual dan reproduksi yaitu untuk pengeluaran urin (air kemih).
2.
Glans,
adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf.
3.
Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi bagian glans.
Sunat adalah suatu kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena
memudahkan membersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4.
Kandung Kencing, adalah tempat
penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
5.
Uretra (saluran
kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
Letaknya
dibelakang lateral pais membranes uretia bentuknya bundar, kecil berwarna
kuning dan panjangnya 2,5 cm.
Uretra dibungkus oleh simpai jaringan ikat tipis yang diluarnya terdapat serat otot rangka. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada uretra dan kelenjar menyekresi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis.
Uretra dibungkus oleh simpai jaringan ikat tipis yang diluarnya terdapat serat otot rangka. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada uretra dan kelenjar menyekresi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis.
6.
Kelenjar Prostat,
yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma. Prostat mengelilingi uretra pria. Ukurannya seperti
kostanye chestnut dan berisi uretra serta brutus ejakulaktorius. Sebagian
prostate mengandung kelenjar glandular dan sebagian lagi otot infolunter dan
menghasilkan secret yang disebut semen yang basa dan mendukung nutrisi sperma.
Kelenjar prostate merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urenaria, melekat pada dinding bawah pada dinding bawah vesika urenaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostate kira-kira sebesar buah kenari, letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran dan otot polos. Kelenjar prostate merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbaik atas 4 lobus.
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Medial
Fungsi kelenjar prostas
a. Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis, yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretia dan vagina.
b. Prostat dipertahankan posisinya oleh :
c. Ligamen prostatika
d. Lapisan dalam diafragma viogenitalis
e. Muskulus levator ani pais anterior
f. Muskulus levator prostate
Kelenjar prostate merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urenaria, melekat pada dinding bawah pada dinding bawah vesika urenaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostate kira-kira sebesar buah kenari, letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran dan otot polos. Kelenjar prostate merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbaik atas 4 lobus.
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Medial
Fungsi kelenjar prostas
a. Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis, yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretia dan vagina.
b. Prostat dipertahankan posisinya oleh :
c. Ligamen prostatika
d. Lapisan dalam diafragma viogenitalis
e. Muskulus levator ani pais anterior
f. Muskulus levator prostate
7.
Vesikula
Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang. Vesikula
seminalis adalah dua buah kelenjar tubular yang terletak di kanan dan dikiri,
belakang leher kandung kencing (vesika urinaria) yang berbentuk seperti
pyramid, panjang kelenjar ini 5-10 cm merupakan kelenjar sekresi menghasilkan
zat mukoid yang mengandung fruktosa.
Fungsi vesikula seminalis adalah :
a. Menyekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
b. Zat mukoid merupakan sumber energi spermatozoa.
Fungsi vesikula seminalis adalah :
a. Menyekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
b. Zat mukoid merupakan sumber energi spermatozoa.
8.
Vas Deferens (saluran
sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis
menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar
45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm. Merupakan kelanjutan dari epididimis ke
kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergantung dengan
saluran vesika semiminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius dan bermuara
di prostate, panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh pembuluh
darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memanjang
pada bagian akhir terbentuk kumparan disebut ampula duktus deferentis, terletak
dalam asteum vesika. Seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang
menembus prostate.
9.
Epidydimis,
yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk
bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis
yang kecil akan berkumpul di Epidydimis. Epididimis merupakan pipa halus yang
berkelok-kelok masing-masing panjang 6 meter, yang menghubungkan testis dengan
vbas deferens. Tubulus tadi mempunyai epitel berlilia yang melapisi bagian
dalam guna membantuk spermatozoa bergerak menuju vas deferens. Terdiri dari
kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor epididimis
sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi
lapisan parietal.
Fungsi dari epididimis adalah :
a. Sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejabulasi dan memproduksi semen.
Fungsi dari epididimis adalah :
a. Sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejabulasi dan memproduksi semen.
10. Testis (pelir), berjumlah
dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan
sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh. Merupakan
kelenjar reproduksi pria tempat spermatozoa dan hormon pria dibentuk.
Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam stratum masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agar menetes sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis beratnya antara 10 sampai 14 gram.
Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut tunia albuhnea, dan ditutup lagi oleh membrane serosa yang disebut tunia vaginalis yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak secara bebas di dalam scrotum.
Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gawet-gawet baru yang spermatozoa dilakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testoteron, dilakukan oleh sel interstisial.
c. Untuk memproduksi testoteron yaitu hormon yang mengendalikan sifat-sifat sekunder kejantanan.
d. Untuk memproduksi spermatozoa
Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam stratum masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agar menetes sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis beratnya antara 10 sampai 14 gram.
Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut tunia albuhnea, dan ditutup lagi oleh membrane serosa yang disebut tunia vaginalis yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak secara bebas di dalam scrotum.
Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gawet-gawet baru yang spermatozoa dilakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testoteron, dilakukan oleh sel interstisial.
c. Untuk memproduksi testoteron yaitu hormon yang mengendalikan sifat-sifat sekunder kejantanan.
d. Untuk memproduksi spermatozoa
11. Scrotum, adalah kantung kulit yang
melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah
tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung
otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding
perut dengan maksud mengatur suhutestis agar relatif tetap. Merupakan
kantong yang mengandung di dasar pelvis, di mana sepasang testis tersimpan di
depan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus. Skrotum
(kandung buah pelir). Berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak,
berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di dalamnya, setiap
testis berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis, yang dibentuk
dari peritorium.
12.
Tulang kemaluan, terletak di depan
kandung kencing.
13.
Rambut kemaluan, berfungsi untuk
menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit kemaluan.
**********************************************************************************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar