Minggu, 08 April 2012

Resume KSR 2012



1.     NAMA-NAMA TULANG TUBUH MANUSIA
1. Tengkorak ( bagian kepala belakang )
- tulang dahi / frontale
- tulang ubun - ubun / parientale
- tulang kepala belakang / osipital
- tulang baji / sphenoid
- tulang pelipis / temporal
- tulang tapis / etmhoid
2. Tengkorak ( bagian kepala muka )
- tulang rahang atas / maxilla
- tulang rahang bawah / mandibula
- tulang pipi / ozigomatycum
- tulang langit - langit / hyodem
- tulang hidung / osnale
- tulang airmata / lacrimale
3. Tengkorak ( bagian pelindung telinga )
- tulang palu / maleus
- tulang landasan / incus
- tulang sanggurdi / stapes
4. Rangka Badan ( ruas tulang belakang / columna vertebraris )
- tulang leher / vertebra servicallis
- tulang punggung / vertebra toracallis
- tulang pinggang / vertebra lumballis
- tulang kelangkang / vertebra osacrum
- tulang ekor / vertebra consigeus
5. Rangka Badan ( tulang dada )
- tulang hulu
- tulang badan / corpus sterni
- tulang tajuk / proccesur xypoideus
6. Rangka Badan ( tulang rusuk )
- tulang rusuk sejati / costae verae
- tulang rusuk palsu / costae spurice
- tulang rusuk melayang / costae fluctuantes
7. Rangka Badan ( tulang gelang bahu )
- tulang belikat / clavicula
- tulang selangka / scapula
8. Rangka badan ( tulang panggul )
- tulang usus / illium
- tulang duduk / icium
- tulang kemaluan / pubis
9. Tulang Anggota Badan ( tulang lengan 0
- tulang lengan atas / hamerus
- tulang hasta / ulna
- tulang pengumpil / radius
- tulang pergelangan tangan / corpus
- tulang telapak tangan / metacarpus
- tulang jari tangan / falanges digitarium
10. Tulang Anggota Badan ( tulang tungkai )
- tulang paha / femur
- tulang tempurung lutut / patella
- tulang kering / hibia
- tulang betis / fibula
- tulang pergelangan kaki / tarsus
- tulang telapak kaki / metatarsus
- tulang jari kaki / falanges

2.      PERSENDIAN YANG TERDAPAT PADA TUBUH MANUSIA
·         Sinartrosis
      Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan menjadi dua:
Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat     fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
·         Diartrosis
      Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:
  Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat serta persendian antara gelang panggul dengan tulang paha.
  Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
  Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas) dan persendian antara hasta dengan tulang pengumpil.
  Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
  Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta serta persendian antara tulang paha dengan tulang betis.
·         Amfiartosis
      Amfiartosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
  Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh : persendian antara fibula dan tibia.
  Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.



3.     REGIO DAN KUADRAN PADA ABDOMEN

a.      Regio-Regio Abdomen Dan Organ-Organnya:
·         Menentukan regio-regio abdomen:
  • Tarik garis vertikal melalui kedua pertengahan tulang clavicula
  • Tarik garis horizontal di bawah batas costa (tulang rusuk) atau di garis transpyloric
  • Tarik garis horizontal melalui kedua tuberkel crista iliaca (transtubercle line)
  • Jadilah 9 regio abdomen
*      Hypochondrium dextra, yaitu regio kanan atas:
·         Hepar dan Vesica fellea
*      Epigastrium, regio yang berada di ulu hati
·         Gaster, Hepar, Colon transversum
*      Hypochondrium sinistra, regio yang berada di kiri atas:
·         Gaster, Hepar, Colon Transversum
*      Lumbaris dextra, regio sebelah kanan tengah:
·         Colon ascendens
*      Umbilicalis, regio tengah:
·         Intestinum tenue, Colon transversum
*      Lumbaris sinistra, regio sebelah kiri umbilikalis:
·         Intestinum tenue, Colon descendens
*      Inguinalis dextra, regio kanan bawah:
·         Caecum, Appendix vermiformis
*      Hypogastrium / Suprapubicum, regio di tengah bawah:
·         Appendix vermiformis, Intestinum tenue, Vesica urinaria
*      Inguinalis sinistra, regio kiri bawah:
·         Intestinum tenue, Colon descendens, Colon sigmoideum


b.      Kuadran-Kuadran pada Abdomen :
·         Menentukan Kuadran Abdomen
Selain dibagi menjadi regio-regio, dinding abdomen juga dibagi menjadi kuadran-kuadran yang ditentukan oleh dua garis:
  • garis vertikal: Midline
  • garis horizontal: melalui umbilikus

Tabel Hubungan regio dengan organ viscera abdomen

KUADRAN
ORGAN
REGIO
ORGAN
Kanan atas
Hati dan vesica biliaris, pylorus, doudenum, caput pankreas, kelenjar adrenal, sebagian ginjal kanan, flexura, sebagian dari colon asenden dantransversal
Hipokondrium kanan
Lobus kanan hati, vesica biliaris, bagian dari doudenum, flexura, bagian ginjal kanan, kelenjar suprarenal.
Epigastrium
Pylorus, doudenum, pankreas, bagian dari hati.
Kiri atas
Lobus kiri hati, spleen, lambung, badan pankreas, kelenjar adrenal kiri, sebagian dari ginjal kiri, flexura, sebagian dari colon transversal dan colon desenden.
Hipokondrium kiri
Lambung, spleen, fluxura, kelenjar suprarenal.
Lumbal kanan
Colon asenden, bagian dari jejenum dan ileum. Bagian bawah ginjal kanan.
Kanan bawah
Caecum dan appendix, sebagian dari colon asenden, ureter kanan, ovary dan salpinx,.
Umbilicus
Omentum, jejenum dan ileum, bagian bawah doudenum, mesenterium.
Lumbal kiri
Colon desenden, bagian jejenum dan ileum, bagian bawahh ginjal kiri.
Kiri bawah
Colon sigmoideum, sebagian colon desenden, ureter kiri, ovary dan salpinx.
Inguinal kanan
Caecum, appendix, bagian bawah ileum, ureter kanan, ovarium kanan.
Hipogastrium
Ileum, uterus.
Inguinal kiri
Colon sigmoideum, ureter kiri, ovarium kiri.



4.     SARAF-SARAF KRANIAL
Nomor
Nama
Jenis
Fungsi
I
Sensori
Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau
II
Sensori
Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III
Motorik
Menggerakkan sebagian besar otot mata
IV
Motorik
Menggerakkan beberapa otot mata
V
Gabungan
Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan
rahang
VI
Motorik
Abduksi mata
VII
Gabungan
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah
VIII
Sensori
Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara
IX
Gabungan
Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X
Gabungan
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI
Motorik
Mengendalikan pergerakan kepala
XII
Motorik
Mengendalikan pergerakan lidah

5.     JENIS-JENIS KONJUNGTIVA MATA
Konjungtiva merupakan membran mukosa yang meliputi palpebra dab bola mata. Ada 3 bagian,yaitu; Konjungtiva palpebra (konjungtiva tarsus), Konjungtiva forniks, dan Konjungtiva bulbi.
1.      Konjungtiva palpebra.
Hubungannya dengan tarsus sangat erat. Gambaran dari Gl. Meiboom yang ada didalamnya, tampak membayang sebagai garis sejajar berwarna putih. Permukaan licin, dicelah Konjungtiva terdapat kelenjar Henle. Histologis : terdiri dari sel epitel siliridris. Dibawahnya, stroma denganbentuk adenoid dengan banyak pembuluh getah bening.
2.      Konjungtiva forniks
Struktumya sama dengan konjungtiva palpebra. Tetapi hubungan dengan jaringan dibawahnya lebihlemah dan membentuk lekukan-lekukan. Juga mengandung banyak pembuluh darah. Oleh karenaitu, pembengkakan pada tempat ini mudah terjadi bila terdapat peradangan mata

6.     STRUKTUR KULIT DAN BAGIAN-BAGIANNYA
1.      Epidermis
2.      Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial terdiri dari jaringan lemak & areolar
         Kulit tipis ® kulit yg menutupi sebagian besar permukaan tubuh
         Kulit tebal ® kulit yg menutupi telapak tangan & kaki

Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1.      Stratum corneum
Terdiri dari  sel skuamosa yg sangat tipis yang mengandung keratinosit
2.      Stratum lucidum
Terdiri dari keratinosit yang bersih, tidak berinti, & tidak jelas batas antar selnya; sel berisi materi seperti gel (eleidin) yang akan diubah menjadi keratineleidin dimana lemak berikatan dengan protein untuk menghambat masuk/keluarnya air. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
3.      Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dari lapisan ini. Terdiri dari 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yang dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yang tinggi, inti sel tidak ada & berdegenerasi. Pada kulit tipis lapisan ini tidak ada.
4.      Stratum spinosum
Terdiri dari 8-10 lapis sel yang berbentuk  tidak teratur (polyhedral). Sel pada lapisan ini kaya akan RNA yang menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.
5.      Stratum basale
Terdiri dari 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis  yang menyebabkan aktivitas regenerasi  sehingga sel berpindah dari lapisan terbawah ke paling atas.

Stratum germinativum (growth layer) Þ stratum spinosum + stratum basale

Ø  Terdiri dari lapisan tipis papil & retikular tebal
Ø  Lapisan dermis lebih tebal daripada epidermis
Ø  Banyak terdapat jaringan saraf & ujung-ujung saraf reseptor sensori somatik
Ø  Banyak terdapat pembuluh darah ® regulasi suhu tubuh

Bagian-Bagian Dermis :

1.      Lapisan papil (dermal papillae)
2.      Lapisan retikular
- terdiri dari retikulum
® jaringan serat kolagen (terbanyak) & serat elastin
- tempat menempelnya serat otot rangka (wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)
- terdapat
reseptor sensori somatik (rasa nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

Warna kulit
Ø  Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di dalam sel epidermis
Ø  Melanosit yang memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
Ø  Melanosit: mengubah asam amino tyrosin menjadi pigmen melanin coklat kehitaman yang diatur oleh enzim tyrosinase.
Ø  Konversi tyrosin menjadi pigmen pada :
(1) gen/ keturunan ,
(2) paparan cahaya matahari,
(3) hormon ACTH
Ø  Pd keadaan tertentu  yang bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yang melalui kapiler kulit & jumlah hemoglobin yang teroksigenasi

7.     SEPULUH ARTERI BESAR
·         Arteri Temporalis
·         Arteri Karotis
·         Arteri Subklavia
·         Arteri Brakhialis
·         Arteri Radialis
·         Arteri Ulnalis
·         Arteri Femoralis
·         Arteri Poplitea
·         Arteri Dorsalis Pedis
·         Arteri Tibialis

8.     PEMERIKSAAN VENA JUGULARIS
Pemeriksaan vena jugularis memberikan informasi mengenai tekanan atrium kanan. Tekanan vena jugularis paling baik dinilai jika pasien berbaring dengan kepala membentuk sudut 45o. Tekanan vena jugularis dinilai dalam satuan cm H2O (normalnya < 8 cm) dengan memperkirakan jarak vena jugularis dari bidang diatas sudut sternal. Pada HF stadium dini, tekanan vena jugularis dapat normal pada waktu istirahat namun dapat meningkat secara abnormal seiring dengan peningkatan tekanan abdomen (abdominojugular reflux positif). Gelombang V besar mengindikasikan keberadaan regurgitasi trikuspid.
PEMERIKSAAN TEKANAN VENA JUGULARIS
1. Penderita mula-mula disuruh berbaring tanpa bantal, bila titik kolaps tidak nampak penderita disuruh pakai bantal
2. Membuat penderita berbaring dengan kepala membuat sudut 30 derajat
3. Leher penderita harus diluruskan
4. Lakukan penekanan pada vena jugularis di bawah angulus mandibula dankemudian cari dan tentukan titik kolaps
5. Tentukan jaraknya berapa cm dari bidang yang melalui angulus ludovici (patokan jarak dari vena cava superior + 5 cm /selanjutnya disebut R cm)
6. Bila permukaan titik kolaps vena jugularis berada 5cm dibawah bidanghorizontal yang melalui angulus ludovici, maka tekanan vena jugularis (CVP)sama dengan R-5 cm H20, sedang bila titik kolapsnya berasa 2 cm diatas berartiCVP R + 2 cm H206. Bila hasil CVP kiri dan kanan berbeda, maka diambil CVP yang lebih rendah

9. KATUP-KATUP JANTUNG MANUSIA
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup.
Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.

10.            TEKANAN DARAH NORMAL
Nilai Normal Tekanan Darah Sistolik

1 th – 13 th
13 th – 18 th
>18 th
Laki-laki
87-105
105-124
124-136
Perempuan
16-105
105-124
124-127


Nilai Normal Tekanan Darah Diastolik

1 th – 13 th
13 th – 18 th
> 18 th
Laki-laki
68-69
69-79
77-84
Perempuan
60-67
67-80
78-80



Nilai Normal Tekanan Darah
Umur
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
2-6 tahun
7 tahun
8 tahun
9 tahun
10 tahun
11 tahun
12 tahun
13 tahun
14           tahun
80-110
85-120
90-120
90-120
95-130
95-135
95-135
100-140
105-140
50-80
50-80
55-85
55-85
60-85
60-85
60-85
60-90
65-90

11. NADI NORMAL MANUSIA
Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah :
60 – 80 kali permenit untuk orang dewasa,
80 – 100 kali permenit untuk anak-anak,
100 – 140 kali  permenit pada bayi.
Bila tubuh dan mental semakin bugar, denyut nadi sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih teratur.
Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, setelah berolah raga, atau demam.
“ Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demam”.
Sedangkan untuk mengetahui kekuatan denyut jantung maksimal yaitu dengan rumus:
Nadi Max = 80% x (220 – umur )
Misalkan seseorang sekarang berusia 40 tahun maka kekuatan maksimal jantungnya adalah 80 % X 180 = 144 kali/menit.
Yang perlu diperhatikan adalah, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung. Segeralah periksakan diri ke instansi kesehatan terdekat.



12.CARA MEMERIKSA TURGOR ATAU ELASTISITAS KULIT
Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh. Secara sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit dapat diketahui derajat kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
1). Persiapan alat
      1. stop watch
      2. tissue
2). Persiapan pasien
      1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
      2. Posisi pasien berbaring, atau duduk.
3) Cara pemeriksaan
     1. pastikan bagian (lengan/perut) yang akan diperiksa terbuka
     2. bersihkan kulit yang akan diperiksa dengan tissue
     3. pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit,
     4. lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk kembali seperti     semula (kurang lebih kembali dalam waktu 2 detik)              
     5. informasikan hasil pemeriksaan pada pasien dan catat pada status

13. PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAFASAN

1). Persiapan alat
      1. Alat pengukur waktu (jam, stopwatch)
      2. Buku pencatat
      3. Alat pencatat (pensil, pena)
2). Persiapan pasien
      1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
      2. Posisi pasien berbaring, kecuali dalam kondisi tertentu.
3). Cara pemeriksaan
      1. Tempatkan satu telapak tangan pasien diatas dada
      2. Rasakan gerakan napas dengan memegang tangan pasien atau dengan melihat gerakan                   dada/tangan yang naik turun. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekshalasi) dihitung 1 frekuensi napas
      3. Hitung frekuensi napas selama satu menit
      4. informasikan hasil pemeriksaan dan catat pada status

LOKASI
INSPIRASI
EKSPIRASI
Diafragma
Kontraksi(tampak datar)
Relaksasi(melengkung keatas)
Tulang iga (costae)
bergerak keatas & keluar
bergerak kebawah&kedalam
Tulang dada
Bergerak keluar
Bergerak kedalam
Rongga dada
Membesar
mengecil
Paru-paru
Mengembang
mengempis

Frekuensi napas normal tergantung umur :
• Usia baru lahir          : 35 – 50 x/menit
• Usia < 2 tahun          : 25 – 35 x/menit
• Usia 2-12 tahun        : 18 – 26 x/menit
• Dewasa                     : 16 – 20 x/menit.
• Takhipnea : Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
• Bradipnea  : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
• Apnea        : Bila tidak bernapas .

14. CORAK NAFAS
·        Pola –Pola Pernafasan
1. Normal (eupnea) : teratur dan frekuensi 12 – 20 x/ menit
2. Tachypnea :frekuensi nafas > 20 x/ menit
3. Bradipnea: frekuensi nafas < 12 x/ menit
4. Hiperventilasi : cepat, bernafas dalam > 20 x/ menit
5. Apneustik : neurologi – upaya mempertahankan pernafasan
6. Cheyne - Stokes : neurologi – gangguan pola nafas dalam di selingi periode apneu
7. Kussmaul’s : cepat, dalam dan sukar bernafas – pada diabetes ketoasidosis
8. Air trapping : kesulitan bernafas saat ekspirasi – pada empisema.

15. BISING USUS, WARNA, DAN PERISTALTIK USUS
Bising usus adalah bunyi gemerincing pada usus yang dapat didengar melalui stetoskop. Bising usus normal akan terdengar pada orang yang sehat. Sedang bising usus tak normal adalah pertanda kurang sehatnya seseorang. Misalnya peningkatan bising usus (bunyi gemerincing dengan nada tinggi dalam interval singkat) adalah gejala adanya kolik (kram) pada abdomen (perut) atau obstruksi usus (sembelit/susah buang air besar) atau penyakit lainnya.
Peristaltik adalah gerakan kontraksi dan relaksasi otot atau bahasa kampungnya mengencang dan mengendornya otot.
Beberapa faktor mempengaruhi peristaltik :
- Jenis makanan.
Makanan yang kaya serat akan membantu gerak peristaltik , sehingga system pencernaan dapat terbantu dengan baik. Makanan yang kaya lemak akan mengakibatkan gerak peristaltik semakin berat dan lama.
- Faktor umur,
Pada usia tua gerak peristalitik juga melemah, ini mengakibatkan sering orang tua mengalami gangguan BAB.

16. WARNA URINE
Ø  Normal urine berwarna kekuning-kuningan
Ø  Obat-obatan dapat mengubah warna urine seperti orange gelap
Ø  Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi adanya penyakit.

Bau Urine :
Ø   Normal urine berbau aromatik yang memusingkan
Ø   Bau yang merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.

Berat Jenis Urine :
Berat jenis adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar.
Ø  Berat jenis air suling adalah 1, 009 ml
Ø  Normal berat jenis : 1010 - 1025

Kejernihan Urine :
Ø  Normal urine terang dan transparan
Ø  Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus atau pus.


pH :
Ø  Normal pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5)
Ø  Urine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas bakteri
Ø  Vegetarian urinennya sedikit alkali

17. ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI MANUSIA PADA PRIA DAN WANITA


1. ORGAN REPRODUKSI WANITA

Anatomi:
Keterangan Bagian beserta Fungsi:
1. Vagina (lubang senggama), yaitu saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan berlipat-lipat. Fungsinya adalah sebagai tempat penis pada saat bersenggama, tempat keluarnya bayi dan menstruasi.
2. Cervix (leher rahim), yaitu bagian bawah rahim. Pada saat persalinan tiba, maka leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
3. Uterus (rahim), yaitu tempat janin dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya 30-50 gram. Pada saat dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya sebesar telur ayam kampung.
4. Ovarium (indung telur), yaitu organ di kiri dan kanan rahim yang berfungsi memproduksi sel telur (ovum). Setiap satu bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan mengeluarkan sel telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan ikut keluar pada saat menstruasi. Ovariummengandung 400.000 sel telur, namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur sepanjang kehidupannya.
5. Tuba Fallopii (saluran telur), yaitu saluran yang terdapat di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim.
2. ORGAN REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI

Anatomi:
 Fungsi Organ:
1.      Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni. Terletak menggantung didepan skortum. Bagian ujung penis disebut gian penis, bagian tengah korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis, gian penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulip penutup ini disebut prepitium.
Penis/zakar terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretia dari gian penis adalah prenulum/katup.
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan urektio yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosaringan. Erektio terdiri dari rongga-rongga seperti rebusa.
Penis merupakan organ tubular yang sangat banyak disuplai oleh vena besar yang dapat diisi darah yang dapat menyebabkan organ ereksi.
Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadinya ereksi penis, ereksi penes di pengaruhi oleh otot :
Muskulus iskia kavernosus, muskulus erector penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus persetubuhan.
Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan uri penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar).
Bila terangsang, penis membesar, mengeras dan menonjol ke luar tubuh (mungkin hamper vertikel). Ini disebut ereksi. Pada waktu orgasme, kontraksi berirama dan mekanisme refleks menyebabkan suatu emisi atau ejakulasi, yaitu keluarnya sperma yang dibuat oleh testis, bersama dengan carian mani yang dihasilkan oleh kelenjar air mani dan kelenjar prostate. Campuran sperma dan cairan tadi disebut air mani dan diejakulasikan melalui vietis.
Penis mempunyai fungsi lain selain fungsi seksual dan reproduksi yaitu untuk pengeluaran urin (air kemih).
2.      Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
3.      Foreskin (preputium), adalah kulit yang  menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4.      Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
5.      Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Letaknya dibelakang lateral pais membranes uretia bentuknya bundar, kecil berwarna kuning dan panjangnya 2,5 cm.
Uretra dibungkus oleh simpai jaringan ikat tipis yang diluarnya terdapat serat otot rangka. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada uretra dan kelenjar menyekresi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis.
6.      Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma. Prostat mengelilingi uretra pria. Ukurannya seperti kostanye chestnut dan berisi uretra serta brutus ejakulaktorius. Sebagian prostate mengandung kelenjar glandular dan sebagian lagi otot infolunter dan menghasilkan secret yang disebut semen yang basa dan mendukung nutrisi sperma.
Kelenjar prostate merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urenaria, melekat pada dinding bawah pada dinding bawah vesika urenaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostate kira-kira sebesar buah kenari, letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-saluran dan otot polos. Kelenjar prostate merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbaik atas 4 lobus.
        1. Lobus posterior
        2. Lobus lateral
        3. Lobus anterior
        4. Medial
Fungsi kelenjar prostas
a. Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis, yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretia dan vagina.
b. Prostat dipertahankan posisinya oleh :
c. Ligamen prostatika
d. Lapisan dalam diafragma viogenitalis
e. Muskulus levator ani pais anterior
f. Muskulus levator prostate
7.      Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang. Vesikula seminalis adalah dua buah kelenjar tubular yang terletak di kanan dan dikiri, belakang leher kandung kencing (vesika urinaria) yang berbentuk seperti pyramid, panjang kelenjar ini 5-10 cm merupakan kelenjar sekresi menghasilkan zat mukoid yang mengandung fruktosa.
Fungsi vesikula seminalis adalah :
a. Menyekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
b. Zat mukoid merupakan sumber energi spermatozoa.
8.      Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm. Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergantung dengan saluran vesika semiminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate, panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memanjang pada bagian akhir terbentuk kumparan disebut ampula duktus deferentis, terletak dalam asteum vesika. Seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostate.
9.      Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis. Epididimis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok masing-masing panjang 6 meter, yang menghubungkan testis dengan vbas deferens. Tubulus tadi mempunyai epitel berlilia yang melapisi bagian dalam guna membantuk spermatozoa bergerak menuju vas deferens. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Fungsi dari epididimis adalah :
a. Sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejabulasi dan memproduksi semen.
10.  Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh. Merupakan kelenjar reproduksi pria tempat spermatozoa dan hormon pria dibentuk.
Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam stratum masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agar menetes sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis beratnya antara 10 sampai 14 gram.
Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut tunia albuhnea, dan ditutup lagi oleh membrane serosa yang disebut tunia vaginalis yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak secara bebas di dalam scrotum.
Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gawet-gawet baru yang spermatozoa dilakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testoteron, dilakukan oleh sel interstisial.
c. Untuk memproduksi testoteron yaitu hormon yang mengendalikan sifat-sifat sekunder  kejantanan.
d. Untuk memproduksi spermatozoa
11.  Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testisScrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhutestis agar relatif tetap. Merupakan kantong yang mengandung di dasar pelvis, di mana sepasang testis tersimpan di depan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus. Skrotum (kandung buah pelir). Berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak, berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di dalamnya, setiap testis berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis, yang dibentuk dari peritorium.
12.  Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.
13.  Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit kemaluan.

**********************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar